MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
PERANCANGAN KARANGAN
I. LATAR BELAKANG
Mengarang
pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulisan.
Dilihat dari keluasan dan keterinciannya, gagasan dalam karangan memiliki
jenjang dan secara berjenjang pula gagasan itu dapat diungkapkan dalam dan
dengan berbagai unsur bahasa.
Ada gagasan
yang diungkapkan dengan kata. Ada gagasan yang diungkapkan dengan kalimat. Ada
pula gagasan yang diungkapkan dengan paragraf. Bahkan gagasan yang lengkap dan
final diungkapkan dalam dan dengan karangan yang utuh.
II. MATERI
1.
Penentuan
topik karangan
2.
Penentuan
tujuan karangan
3.
Penyusunan
rancangan karangan
III. PEMBAHASAN
Kegiatan
mengarang merupakan kegiatan bertahap. Kegiatan mengarang ada 3 tahapan yaitu
tahap kegiatan prapenulisan (prewriting), tahap kegiatan penulisan (writing), dan tahap kegiatan pascapenulisan
(post-writing).
Dalam penulisan
karangan mengikuti alur, proses yang berurutan sehingga kualitas karangan dan
arah penulisan karangan jelas.
Perancangan karangan mencakup:
A. Penentuan Topik Karangan
Topik
karangan yaitu hal pokok yang dituliskan atau diungkapkan dalam karangan. Sedangkan
tema karangan adalah gagasan dasar yang mendasari sebuah karangan. Tema itu
sendiri adalah gagasan sentral yang menjiwai seluruh isi karangan
Sebuah karangan yang berisi topik
yang baik akan memenuhi asas-asas yaitu :
a. Kemanfaatan
Yaitu topik karangan dapat bermanfaat atau tidak bagi pembaca.
b. Kemenarikan
Yaitu topik dan judul yang akan
ditulis dipilih sesuai kondisi masa kini sesuai perkembangan situasi dan zaman
agar pembaca tertarik untuk membaca.
Seperti dikemukakan oleh Keraf ( 1984) tentang cara merumuskan judul
karangan yang baik yaitu:
-
Judul
karangan harus bertalian dengan dan mencerminkan isi karangan.
-
Judul
karangan merumuskan sedemikian rupa sehingga dapat merangsang keinginan pembaca
untuk memahami isi karangan.
-
Judul
karangan disajikan secara singkat dalam bentuk frasa.
c. Fisibilitas
Fisibilitas adalah kelayakan dapat dikerjakan .bahwa
topik dapat dikerjakan menjadi karangan dengan topik yang dipilih topik yang
fleksibel (yang dapat diuraikan menjadi karangan).
Adapun kriteria -kriteria dalam memilih topik adalah
-
Topik
yang dipilih betul-betul dikenal dan diketahui
-
Topik
yang fisibel adalah topik yang cakupannya layak dalam pengertian tidak terlalu
luas, cukup ruang lingkupnya dan batas-batas cakupannya jelas.
B. Penentuan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah tujuan yang ingin
dicapai penulis agar pembaca tahu tentang hal yang diberitakan, menjadikan
pembaca beropini, menjadikan pembaca mengerti serta menghayati nilai-nilai yang
ada pada karangan.
C. Penyusunan Rancangan Karangan
Penyusunan
rancangan karangan adalah langkah kegiatan prapenulisan setelah penentuan
topik. Sebelum penyusunan karangan perlu diketahui terlebih dahulu tentang
kerangka karangan.
Kerangka
karangan (outline) kerangka tulisan yang
menggambarkan bagian bagian atau butiran isi karangan dalam tataan yang
sistematis. Dalam kerangka karangan dibedakan dua kategori yaitu kerangka topik
dan kerangka kalimat.
Kerangka
topik yaitu setiap bagian karangan diungkapkan dengan kata atau frasa sedangkan
kerangka kalimat yaitu bagian karangan yang diungkapkan dengan kalimat. Dalam
kerangka karangan nampak butir-butir isi karangan yang menggambarkan :
1. Sub-sub topik, karangan baik dari
segi jumlah dan jenisnya
2. Urutan sub-sub topik isi karangan
3. Hubungan antar sub topik dalam
karangan: hubungan logis atau kronologis, dan hubungan setara atau hubungan
bertingkat.
Manfaat
kerangka karangan bagi penulis juga sangat bermanfaat yaitu memberikan arah
yang jelas, menghindari kerja ulang memungkinkan masuknya materi baru dan
membuat kerja penulis menjadi fleksibel.
IV. KESIMPULAN
Dalam
perancangan karangan dilakukan tiga kegiatan yang berurutan, yakni penentuan
topik penentuan tujuan, dan penyusunan rancangan karangan. Topik karangan
dipilih berdasarkan asas kemenarikan, asas kemanfaatan dan asas fisibilitas. Tujuan
dapat dipolakan atas tujuan yang berdasarkan kategori wacana dan tujuan yang
berdasarkan topik karangan. Tujuan yang khas berdasarkan topik wacana.
Target
penyusun rancangan adalah kerangka karangan, yakni kerangka tulis yang
menggambarkan bagian bagian karangan dalam tatanan yang sistematis. Kerangka
karangan yang demikian itu menggambarkan organisasi isi karangan. Kerangka
karangan memberikan arah yang jelas dan memudahkan pengarangan dalam mewujudkan
karangannya. Dilihat dari bentuk rumusnya, kerangka karangan ada dua yaitu
kerangka topik dan kerangka kalimat.
Kegiatan belajar 2
PENGEMBANGAN PARAGRAF
I. LATAR BELAKANG
Satuan bagian
karangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dalam bentuk untaian
kalimat disebut paragraf atau alinea. Paragraf juga sering disebut
juga sebagai untaian kalimat yang berisi sebuah gagasan dalam karangan.
Menyusun
paragraf pada hakikatnya adalah menyusun sejumlah kalimat dalam rangka
menghubungkan sejumlah gagasan. Dengan demikian dalam menyusun paragraf perlu mempelajari
pokok-pokok bahasan tentang paragraf.
II. MATERI
A. Persyaratan dan jenis-jenis paragraf
B. Jenis-jenis paragraf
C. Pengembangan paragraf
III. PEMBAHASAN
A.
Persyaratan dan jenis-jenis paragraf
Paragraf adalah untaian
kalimat bagian karangan yang berisi gagasan
atau gagasan dasar yang diungkapkan dalam
kalimat topik dan sejumlah gagasan pengembang yang diungkapkan dalam kalimat
kalimat pengembang.
Adapun persyaratan untuk membentuk paragraf adalah
a. Persyaratan kesatuan
Paragraf adalah satu kesatuan atau keutuhan pikiran yang lebih luas
daripada kalimat.setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan satu atau
sejumlah gagasan pengembang. Kesatuan paragraf akan terwujud jika terpenuhi dua
hal yaitu:
-
Paragraf
mengandung sebuah kalimat topik yang berarti hanya berisi sebuah gagasan dasar.
-
Paragraf
berisi kalimat atau sejumlah kalimat pengembang.
b. Persyaratan pengembangan
Kegagalan penulis dalam menyusun paragraf adalah tidak adanya kalimat
topik dan kalimat pengembang. Kemungkinan kegagalan paragraph yaitu:
-
Paragraf
itu sebenarnya paragraf semu karena isinya merupakan gagasan pengembang, sebagai
bagian dari paragraf lain tetapi karena dituliskan mengikuti cara penulisan paragraph
seolah-olah menjadi paragraf
c. Paragraf itu berisi gagasan dasar
yang belum dijabarkan ke dalam gagasan pengembang sehingga tidak dilengkapi
dalam kalimat topik.
Persyaratan kepaduan dan koherensi
Persyaratan kepaduan dan koherensi
Kesatuan memiliki arti ketunggalan isi gagasan yang dijamin oleh adanya
satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang.
d. Persyaratan kekompakan dan kohesi
Persyaratan kepaduan dinyatakan oleh adanya hubungan antargagasan yang
serasi.persyaratan kekompakan mengatur hubungan antar kalimat yang diwujudkan
oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf.
B.
Jenis jenis paragraf
Paragraf ada 3 jenis yaitu
a. Paragraf deduktif
Adalah paragraf yang gagasan dasar dikemukakan lebih dulu dan gagasan
gagasan pengembang isi paragraf dikemukakan kemudian.
b. Paragraf induktif
Adalah paragraf yang memiliki kalimat topik pada bagian akhir
paragraf,infosmasi dalam paragraf diawali dengan gagasan gagasan pengembang dan
diakhiri dengan gagasan dasar.
c. Paragraf kombinasi deduktif dan
induktif
Adalah paragraf yang memiliki kalimat
topik pada bagian awal paragraf dan kalimat pengembang setelah kalimat topik.
Selain ketiga paragraf tersebut masih
ada jenis paragraf yang tidak memiliki kalimat topik dan pengembang, kalimat
yang terdapat dalam paragraf merupakan kalimat topik, paragraf yang demikian
disebut paragraf deskriptif.
Paragraf deskriptif lazim digunakan
untuk mendeskripsikan suatu latar cerita.
C.
Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf
adalah pengembangan kalimat topik kedalam kalimat kalimat pengembang .
Pengembangan paragraf membutuhkan
prasyarat, yakni pengembangan gagasan dasar ke dalam gagasan pengembang atau
sejumlah gagasan pengembang. Berdasarkan subtansi isi, gagasan dapat dipilah
atas kategori kategori berikut:
a. Fakta
b. Contoh
c. Definisi
d. Ilustrasi
e. Penjelasan atau eksplanasi
f.
Rincian
spesifik, analogi, sebab dan/akibat, atau kombinasi di antara gagasan
pengembang .
Pengembangan gagasan ada dua yaitu
internal dan eksternal, pengembang internal yaitu pengembangan paragraf yang
terjadi di dalam satu paragraf dalam bentuk pengembangan gagasan dasar ke dalam
gagasan pengembang dilanjutkan pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat kalimat pengembang, sedangkan pengembangan secara eksternal adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.
gagasan pengembang dilanjutkan pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat kalimat pengembang, sedangkan pengembangan secara eksternal adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.
Pengembangan secara eksternal, dua
paragraf atau lebih memiliki hubungan kedudukan
yakni hubungan setara dan hubungan bertingkat.
Perlu diingat bahwa dua paragraf
dalam untaian paragraf memiliki hubungan kedudukan setara,dan paragraf dibuat
sebagai bagian dari karangan yang tak terpisahkan dari bagian karangan yang
lain.
IV. KESIMPULAN
Paragraf
adalah untaian kalimat karangan yang berisi gagasan atau gagasan dasar yang
diungkapkan dalam topik dan sejumlah gagasan pengembang yang diungkapkan dalam
kalimat kalimat pengembang.
Persyaratan
membentuk paragraph ada empat yaitu, persyaratan kesatuan, persyaratan pengembang,
persyaratan kepaduan, dan persyaratan kekompakan.
Pengembang
paragraf adalah pengembangan gagasan dasar ke dalam gagasan – gagasan pengembang.
Kegiatan Belajar 3
Penyusunan
Karangan
I. LATAR BELAKANG
Penyusunan
karangan diperlukan sebagai tahapan dalam mewujudkan sebuah karangan. Dua
kemampuan yang harus dimiliki dalam menyusun sebuah karangan adalah (1) kemampuan
menyusun draf karangan yang utuh; dan (2) kemampuan mengedit karangan. Dua
kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin membuat karangan
yang baik.
II. materi
A.
Penulisan
draf karangan / menyusun draf karangan utuh
B.
Perbaikan
draf karangan
C.
Ejaan
dan tanda baca
III. PEMBAHASAN
A.
PENULISAN DRAF KARANGAN/MENYUSUN DRAF
KARANGAN UTUH
Penulisan draf, atau aktifitas menyusun karangan secara utuh, dimulai
dengan menata butir-butir gagasan secara herarkis dan sistematis.
Menata butir-butir gagasan secara herarkis yaitu menempatkan sifat hubungan antar komponen tulisan. Sedangkan
menata butir-butir gagasan sistematis untuk mewujudkan keteraturan hubungan antar komponen.
Rangkaian langkah penulisan draf karangan menurut Brown (1978:144):
1. Membaca semua kartu catatan;
2. Mempertimbangkan semua materi yang
sudah dipersiapkan;
3. Memperhatikan kerangka tulisan;
4. Mengelompokkan bahan-bahan tulisan
berdasarkan topic dan menempatkan kelompok-kelompok bahan tulisan itu ke dalam
kerangka tulisan;
5. Menuliskan draf kasar tulisan.
Selain bersifat verbal, yaitu berupa pengungkapan menggunakan kata,
frase, kalimat dan untaian kalimat, pengungkapan
suatu gagasan dapat juga dilakukan dengan cara lain yang bersifat visual yaitu
berwujud tampilan visual seperti tabel, diagram, figurasi, organigram dan
poligam.
Pertimbangan penggunaan tampilan visual dalam karangan:
1. Berfungsi sebagai materi suplemen
2. Menjadi bagian integral teks (sebagai
rujukan)
3. Tidak mengganggu tampilan verbal
Pengungkapan gagasan dalam karangan harus harus memperhatikan kejelasan
komunikasi yaitu harus runtut, lancar, hemat, dan tepat
sehingga hasil karangan akan lebih maksimal.
Beberapa hal yang kurang baik dalam proses penulisan draf karangan:
·
Pertama,
penulisan draf karangan tidak berdasarkan kerangka yang seharusnya sudah dibuat
sebelumnya sehingga memungkinkan terjadi kesalahan-kesalahan
·
Kedua,
sifat malas untuk memulai menulis sebuah draf karangan, ketidakjelasan apa yang
akan dituliskan baik secara global maupun parsial
·
Ketiga,
enggan dan kurang cermat dalam mengumpulkan dan menata bahan-bahan tulisan ini
yang yang akan menyulitkan kita dalam menyusun draf karangan.
B.
PERBAIKAN DRAF KARANGAN
Perbaikan draf karangan atau merevisi karangan dilakukan setelah penulisan
draf karangan. Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah aspek isi, aspek
bahasa, aspek ejaan dan tanda baca dan aspek teknis.
Aspek isi,
menyangkut gagasan yang akan dituangkan dalam karangan. Panduan dengan
pertanyaan “Apakah isi karangan sudah …:
1.
…
sistematis secara logis maupun kronologis?”
2.
…
lengkap dalam arti gagasan yang terungkap sudah memenuhi kebutuhan?”
3.
…
akurat?”
4.
…
memadai di ukur dari kebutuhan informasi yang diperlukan pembacanya?”
Aspek bahasa, panduan:
1.
Apakah
ragam bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan ragam yang dibutuhkan dalam
karangan?
2.
Apakah
kata-kata yang digunakan sudah tepat?
3.
Apakah
kalimat yang digunakan sudah efektif?
Aspek ejaan dan tanda baca, untuk memperbaiki ejaan dan tanda baca, pertanyaan berikut
bisa dijadikan panduan:
1.
Apakah
ejaan sudah sempurna dalam ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan?
2.
Apakah
tanda baca yang di gunakan sudah sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia
yang disempurnakan?
Aspek yang sangat perlu diperbaiki yaitu aspek teknik penulisan yang
menyangkut teknik penggunaan margin (kiri, kanan, atas, bawah), teknik
penomoran, teknik penulisan pustaka, teknik pengutipan, dan teknik tampilan
visual seperti tabel, organigram, diagram, gambar, dan denah.
C.
EJAAN DAN TANDA BACA
Dalam penulisan draf karangan harus memperhatikan ketentuan ejaan dan
tanda baca dan juga harus menerapkan ketentuan pembentukan istilah yang sesuai
pada Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Contoh kesalahan umum:
Penulisan Huruf
Salah
|
Benar
|
A.N.
Rektor
Saijah
Dan Adinda
Pada
Bulan Maret
Bahasa
Jawa
ke-Inggris-Inggris-an
pertanggung-jawaban
diputar-balikkan
|
a.n.
Rektor
Saijah
dan Adinda
pada
bulan Maret
bahasa
jawa
keinggris-inggrisan
pertanggungjawaban
diputarbalikkan
|
Penulisan
Kata Unsur Terikat Salah
|
Benar
|
pasca
panen
antar
kota
inter
disiplin
|
pascapanen
antarkota
interdisiplin
|
Penulisan
Singkatan dan Akronim Salah
|
Benar
|
P.T.
(Perseroan Terbatas)
A.P.B.N.
R.T dan
R.W
Unnes
(Universitas Negeri Semarang)
KaDin
(Kepala Dinas)
|
PT
APBN
RT dan
RW
Unnes
Kadin
|
Penulisan Tanda Baca
Salah
|
Benar
|
· Semua
orang sudah tahu, bahwa…
· orang
miskin tidak mampu
· Mas.
Duduklah!
· Siapakah
teman Anda!
· uang
rupiah ( Rp. )
· nilai
rata – rata
· ada dua
alasan yakni: waktu dan…
· Rp.
5000,-
· Babak
pertama selesai. Babak ke dua …
|
· Semua orang
sudah tahu bahwa…
· orang
miskin/tidak mampu
· Mas!
Duduklah!
· Siapakah
teman Anda?
· uang
rupiah (Rp)
· nilai
rata-rata
· ada dua
alasan yakni waktu dan…
· Rp5000,00
· Babak
pertama selesai. Babak kedua …
|
IV. KESIMPULAN
Penulisan karangan mencakup dua
tahapan kegiatan yakni tahap penulisan draf dan tahap penyuntingan draf. Tahap
penulisan draf awal dilakukan berdasarkan kerangka karangan dan berciri masih
kasar, kaku, dan mengandung kesalahan (belum sempurna).
Pada tahap penyuntingan, yang
dilakukan adalah memeriksa draf awal yang sudah dihasilkan. Aspek-aspek yang
diperiksa adalah aspek isi, bahasa, ejaan dan tanda baca, serta teknik
penulisan.
V. DAFTAR PUSTAKA
Buku materi pokok Ketrampilan Dasar menulis karangan
“MOHAMMAD YUNUS dan SUPARNO “,
penerbit “Universitas Terbuka “