Life is a stage. Hidup adalah
sebuah panggung. Di mana kita semua adalah pemainnya, suka atau tidak suka.
Berbagai melodi dan drama harus dimainkan, naik-turun, pasang-surut, silih
berganti. Banyak sisi-sisi kehidupan yang terkadang luput dari mata kita namun
tersimpan dalam hati kita yang terdalam, menjadi kenangan-kenangan terindah
yang mempengaruhi jalan hidup kita. Kisah-kisah yang terpatri dalam sanubari,
sering kali tak terungkapkan, betapa kita dalam menjalani hidup senantiasa dipengaruhi
oleh orang-orang di sekitar kita, bahkan orang-orang yang tampaknya tidak
berhubungan langsung dengan hidup kita sehari-hari. It can be our father, mother, aunts and
uncles, friends, anyone.
Tulisan
kali ini mengangkat beberapa cerita hati dari para remaja tentang orang-orang
terkasih dan orang-orang yang telah menginspirasi sehingga mereka mampu
bertumbuh menjadi pribadi-pribadi spesial dan luar biasa. Berikut
kisah-kisahnya:
Orang
yang berpengaruh penting dalam kehidupan saya adalah kedua orang tua
saya. Karena mereka, saya bisa berdiri tegak di bumi ini. Karena mereka juga,
saya bisa menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan,
termasuk menyanyi. Singkat cerita, suatu hari di masa lalu saat saya duduk di
kelas tiga sekolah dasar, diadakan suatu ajang perlombaan menyanyi. Orang tua
saya pun menyuruh saya untuk mengikuti ajang tersebut. Awalnya saya menolak
karena takut kalah dan kurang percaya diri. Tetapi mereka terus memberikan
semangat kepada saya dan akhirnya sayapun bersedia.
Hari perlombaan pun
datang, mama sibuk mendandaniku. Saat tiba di tempat perlombaan, hatiku semakin
dag dig dug melihat peserta-peserta lain dengan suara yang bagus-bagus.
Semangatku hampir turun, tetapi mama dan papa tetap mendukungku agar aku tetap
berani dan percaya diri. Ketika tiba giliranku untuk tampil, rasa gugup tetap
menemani, sampai akhirnya aku berhasil menyelesaikan lagu yang kubawakan.
Pengumuman pemenang
dilakukan pada keesokan hari. Aku setengah tak percaya, ternyata aku memperoleh
juara ketiga! Meskipun itu belumlah termasuk kategori maksimal, aku bangga
karena telah membuat orang tuaku senang melihat prestasiku. Sejak saat itu aku terus berusaha dan melatih diri. Hingga kini aku telah berhasil menjadi juara dan memperoleh banyak piala khususnya dari bidang tarik suara.
Terima
kasih mama, papa, karena kalian aku menjadi percaya diri dan menjadi seperti
ini! (NP/112014)
Beautiful!
Orang-orang yang paling
berpengaruh dalam kehidupan pribadiku adalah kedua orang tuaku. Sejak kecil aku
selalu dibimbing dan diajarkan tentang hal-hal yang belum kuketahui oleh
mereka. Mereka selalu membimbingku. Ketika aku melakukan kesalahan, mungkin
mereka memang menegurku. Tetapi karena teguran dari merekalah aku tidak
mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Ayahku adalah sosok yang
memotivasiku untuk terus bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin tanpa
menyerah. Ayah yang menafkahi keluarga kami, memimpin kami, dan menasehati
kami. Beliau adalah seorang yang tegas dan tidak akan segan-segan memarahi kami
ketika kami berbuat salah, agar kami menjadi lebih baik. Terkadang sewaktu aku
tidak mengerti pelajaran matematika, beliau pasti akan mengajariku. Ayahku
adalah yang terbaik.
Ibuku adalah seorang yang sabar,
pekerja keras, dan bisa diajak untuk bercanda. Ibulah yang mengurusku sejak
kecil tanpa mengeluh. Setiap kali aku pulang dari sekolah, ibu pasti datang
menyambut dan menyiapkan makanan. Terkadang kami bercanda bersama dengan
karyawan dan tertawa terbahak-bahak. Ibu adalah orang yang paling kusayang.
Meskipun kedua orang tuaku
terkadang memarahiku dan menegurku, aku tetap dan selalu menyayangi mereka.
(VT/112014)
Mom
and Dad are the Best!
Orang-orang yang berpengaruh
dalam hidup saya adalah nenek saya, bibi saya, dan sahabat saya. Yang paling
berpengaruh adalah nenek saya dan sahabat saya yang selalu memberi semangat.
Walaupun nenek saya cerewet namun beliau
selalu mengingatkan saya dalam segala hal terutama dalam hal belajar. Setiap
hari saya kena marah jika saya lupa belajar dan banyak bermain. Ketika saya
melihat nilai saya yang sangat mengecewakan dan nenek saya dipanggil ke sekolah,
saat itu saya merasa sangat tidak enak. Saya pun berusaha lebih keras dan tidak
akan mengecewakan mereka.
Sahabat
saya selalu menyemangati dan memberikan motivasi bagi saya dalam belajar. Saya
akan berusaha lebih baik lagi dan lebih semangat dalam belajar hingga saya
lulus sekolah nanti. (RR/112014)
Have
faith!
Your
struggle will bring victory!
Mamaku, seseorang yang telah membesarkanku. Beliau pergi bekerja pagi
hingga sore hari untuk menyekolahkan aku dan adikku. Untung ada papa yang juga
mencari nafkah. Dengan sabar dan tabah beliau menghadapi semua rintangan. Walau
sakit, beliau tidak akan membiarkan kami kelaparan. Demi kami, beliau rela
bangun pagi-tidur malam. Benar-benar patut dihormati. Beliau juga membimbingku
di bidang akademik sampai benar-benar bisa, dan juga mendukungku mengembangkan
bakat positifku dengan cara apapun. Ibu yang patut dibanggakan.
Papaku, seseorang yang menjadi
tulang punggung keluargaku. Beliau mencari nafkah di tempat yang jauh. Seminggu
sekali beliau berkunjung. Setiap hari beliau menelepon kami untuk melepaskan
rindu. Beliau rela bekerja penuh bahkan lembur hanya untuk membiayai keperluan
kami, terutama sekolah. Beliau selalu sabar menghadapi permintaan-permintaan
kami dan mengabulkannya. Benar-benar seseorang yang berjasa.
Guru-guruku, mereka rela
mengajari kami walau panas maupun hujan. Itu karena kepedulian mereka terhadap
murid-muridnya. Sebagai orang tua kedua, mereka juga senang melihat kami
berbakat, bahkan mendukung. Walau kadang kesal dan marah-marah, itu semua demi
kebaikan kami.
Teman-temanku
dan sahabatku yang selalu menemaniku di kala senang dan susah. Walau ada teman
yang suka mencemooh, menusuk dari belakang, berkat merekalah aku bisa sampai di
sini. Terima kasih untuk teman-teman yang setia padaku. (NG/112014)
Inspiring!
Good,
bad, everything shall usher us to a higher ground, as they should!
Orang-orang yang berpengaruh dalam hidup saya.
Kakek (dari mama), karena sewaktu
saya bayi hingga umur delapan tahun beliau yang menjaga saya. Waktu itu kakek saya
juga menjaga abang dan kedua adik saya. Dulu kami sangat nakal tetapi kakek
kami selalu bisa mengatasinya. Selama itu, kakek kamilah yang biasa memasak dan
membersihkan rumah. Bila saya teringat kakek, saya pasti ingat bahwa dahulu
saya sangat nakal dan menyusahkannya.
Mama. Karena mama yang telah
melahirkan saya. Ia merawat saya bahkan sebelum saya lahir. Ia juga yang
mengajarkan saya bagaimana susahnya mencari uang. Dulu kami memiliki toko. Saat
saya kelas 6, saya selalu pulang berjalan kaki karena letak sekolah dekat
dengan rumah. Sampai di rumah, saya beristirahat kemudian membantu mama. Dalam
menjaga toko, saya belajar sabar dan rajin. Sekarang toko itu sudah ditutup
karena mama pindah ke Jakarta. Sebelum mama pindah, saya sering bertengkar
dengan mama karena hal sepele. Setelah mama pindah, saya jadi sadar saya telah
menyusahkannya. Setiap kali mama kembali ke Batam, saya selalu mencoba membantu
mama.
Papa, yang bekerja susah payah
sekali. Dulu beliau sering pulang jam delapan, tetapi setiap malam Jumat beliau
bertugas menunggu pasien yang datang tengah malam. Dulu jika papa pulang, saya
dan saudara-saudara saya sering berkelahi dan papa yang memisahkan. Kami tidak
mengerti betapa lelahnya beliau. Sekarang papa pulang cepat, saya selalu
mencoba berbuat baik. Mencoba membuatkan minuman dan membawakan buah kepada
papa supaya papa bisa santai.
Guru. Karena di sekolah mereka
yang menjadi orang tua kami. Di sekolah kami sering berbuat yang tidak baik,
kami selalu berisik. Saat guru menjelaskan pun kami sering tidak memperhatikan.
Betapa lelah para guru mendidik kami. Sampai lulus nanti pun jasanya tidak
terbalaskan.
Teman-teman, karena teman adalah
orang yang selalu ada di dekat kita selain orang tua. Mereka yang biasa membuat
kita sedih, marah, senang, khawatir,dan lain-lain. Mereka yang sering
mendengarkan cerita kita. Mereka juga yang bermain menemani kita, menghibur
saat sedih dan mempertahankan tawa kita. (JH/112014)
Touching!
Orang yang memiliki pengaruh
penting dalam hidupku adalah mama. Karena beliau saya jadi bisa belajar,
membaca, dan menghargai orang lain. Dulu sewaktu saya masih kecil, saya tidak
terlalu suka membaca tetapi mama yang membuat saya jadi senang membaca buku,
majalah, pengetahuan, dan lain-lain. Mama juga yang membuat saya berubah
menjadi lebih baik. Beliau yang melerai jika saya berkelahi dengan abang dan
menasehati saya jika saya berkata lebih baik saya tidak memiliki abang seperti
abang saya! Mama saya berkata, jika sungguh terjadi, kami akan menyesal. Abang
yang membantu saya jika ada masalah dengan pelajaran yang saya tidak bisa.
Dan ketika saya mulai berkata
kasar dan jahat kepada teman dan
saudara, mama pasti selalu menasehati saya bahwa tidak baik membenci teman dan
saudara sendiri. Itu bisa berakibat buruk seperti tidak memiliki teman, banyak
yang membenci dan memusuhi kita.
Kemudian ketika saya menceritakan
cita-cita saya mama, mama sangat mendukung dan menyuruh saya untuk belajar
dengan rajin karena menjadi dokter tidaklah mudah melainkan sulit karena harus
melewati berbagai tes. Kadang, pada malam hari saya curhat pada mama tentang
aktifitas di sekolah, tentang pelajaran, teman-teman, dan guru-guru. Biasanya
saya menceritakan kejadian seru yang terjadi di sekolah, misalnya sewaktu ada
perlombaan. Saya juga sering menceritakan tentang teman-teman saya karena
mereka biasanya sering melakukan hal-hal lucu dan seru walaupun konyol untuk
orang lain. Terima kasih mama. Engkau adalah malaikat bagi saya. Semoga mama
bisa hidup bahagia dan nyaman.
Orang kedua yang berpengaruh
dalam hidup saya adalah Ibu Ana. Dia adalah guru matematika di sekolahku yang
sangat baik kepada semua orang termasuk saya. Dulu di sekolah lama saya sangat
membenci guru matematika saya karena sangat galak dan menurut saya matematika
itu pelajaran yang sangat sulit. Bahkan pernah suatu waktu saya tidak mau masuk
sekolah karena ada pelajaran matematika yang sangat kubenci. Saat saya lulus
SD, saya pindah sekolah ke SMP lain. Saya bertemu guru matematika di sekolah
tersebut. Kemudian perlahan-lahan saya mulai menyukai pelajaran matematika dan
cara mengajarnya sangat seru dan tidak membosankan, walaupun terkadang beliau
menyebalkan juga karena marah-marah pada kami. (CC/112014)
Look
hard!
Angels
are anywhere!
Teaching is not
a profession, it is a PASSION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar