Di suatu negeri yang indah, di sebuah hutan nan rindang ………….
hiduplah berbagai jenis hewan dengan damai. Di antara hewan-hewan tersebut,
terdapat empat sahabat baik. Mereka adalah ….. si kera… (nguk nguk nguk -
sambil garuk2 ), sang serigala … (aoouuuuuuu hai temaaan), kura-kura (haloooo)
dan ..… si kelinci…… (apa kabar kawan-kawan???)… Keempat sahabat ini hidup di
hutan itu dan selalu mencari makan bersama.
Di antara keempat sahabat ini, kelincilah yang paling
pandai. Apabila mereka menemui kesulitan, si Kelinci yang menjadi juru nasehat.
Kelinci juga selalu menganjurkan mereka untuk berbuat kebajikan.
Pada suatu ketika, saat menjelang bulan Purnama, keempat
sahabat ini berkumpul bersama…
Serigala : Waaah, malam
ini cerah sekali. Lihatlah bintang-bintang di sana … *menyanyi*bintang di
langit berkelip kau di sana
Kera :
Iya ya, bulan pun terang bercahaya. Sepertinya hampir bulan Purnama nih.
Kura-kura : Benar
kawan-kawan. Besok adalah bulan purnama. Berarti besok adalah hari Uposattha
saat bulan berbentuk bulat penuh.
Kelinci :
Saat bulan purnama, alangkah baiknya jika kita bisa merenungkan Ajaran Buddha.
Kera :
Wah, itu ide yang bagus sekali.
Serigala :
Apa saranmu, Kelinci?
Kelinci :
Bagaimana kalau kita melaksanakan kebajikan berdana?
Kura-kura :
Apa itu berdana?
Kera :
Berdana adalah beramal kebajikan. Kita membantu makhluk lain yang sedang
menderita dan membutuhkan pertolongan.
Serigala : Kita
berdana dengan cara memberikan sesuatu kepada makhluk lain dengan hati yang ikhlas
dan gembira. Tanpa mengharapkan balasan ataupun imbalan.
Kura-kura :
Oooo begitu… Lalu untuk apa kita harus berdana?
Kelinci : Kita
berdana dengan tujuan agar kita belajar berbagi dengan orang lain dan mengikis
keserakahan dalam diri kita. Sekaligus mendapatkan karma baik.
Kera :
Kami setuju dengan ide kelinci, iya kan Serigala??
Serigala :
Ya, ya…
Kura-kura :
Aku juga setuju. Kalau begitu aku ikut berdana ya teman-teman….
Serigala, Kera, Kelinci :
Ba…gus sekali…..
Serigala :
Sekarang, mari kita berpencar dan mencari makanan yang bisa kita dana-kan.
Besok kita berkumpul kembali di sini.
Kera : Baiklah!
Aku akan pergi memanjat pohon dan mencari buah-buahan yang eeeenak-enak. Aku
pergi dulu yaaa…
Serigala : Oke…
oke… aku juga pulang dulu ah! Aku akan menyiapkan susu untuk didanakan. Sampai
jumpa besok kawan-kawan…
Kura-kura : Hehm…aku
mau berdana apa yaaa? Ah, aku tahu! Aku mau ke tepi sungai dulu ya Kelinci! Aku
akan memetik sayur-sayuran. Daaaggg… aku pergi dulu…
Para hewan itu pun berpisah dan masing-masing menyiapkan
makanan yang akan mereka persembahan pada hari Uposattha. Si kera pergi mencari
buah-buahan dan mendapatkan beberapa mangga yang ranum. Serigala sudah
menyediakan susu asam yang lezat. Kura-kura pun telah memetik berbagai jenis
sayuran yang segar. Bagaimana dengan si Kelinci?
Kelinci : Apa
yang dapat kuberikan besok ya? Kera dapat memanjat pohon dan memetik
buah-buahan. Serigala dapat menyiapkan susu asam dan Kura-kura akan mengambil
sayuran segar dari tepi sungai. Apa persembahkan terbaik yang dapat kuberikan?
(duduk dan perpikir) Aku bertekad … esok aku
akan menyerahkan diriku sendiri untuk persembahan. Sekarang aku akan mandi
dan membersihkan diri agar esok aku siap dipersembahkan.
Seketika itu juga, pikiran si Kelinci yang sangat tulus dan
ikhlas, diketahui oleh Raja Dewa.
Raja Dewa : Hehmm…
Kelinci ini memiliki cinta kasih yang sangat besar. Ia rela mengorbankan
dirinya sendiri untuk makhluk lain yang membutuhkan. Aku akan menguji ketulusan
hatinya. Besok aku akan turun ke bumi menjadi seorang petapa!
Pada malam purnama keesokan harinya keempat sahabat itu berkumpul
lagi di tempat yang sama.
Kura-kura :
Hei, Kera… apa itu yang kau bawa?
Kera :
Aku mendapatkan beberapa buah mangga yang ranum untuk persembahan hari ini.
Kura-kura :
Waaaah, sepertinya enak sekali!
Kera :
Pasti doooong!!!
Kura-kura :
Minta satu yaaa….. (sambil mau mengambil)
Kera :
Loh, loh, loh…. Ini khan untuk persembahan nanti.
Kura-kura :
O..iyaaa… lupa… hahaha… habis nampaknya enak sekali sih!
Kera :
Ah, kamu ini! Lalu, kamu bawa apa?
Kura-kura :
Aku sudah memetik sayur-sayuran yang segar ini tadi pagi-pagi sekali.
Kera :
Sepertinya sayur-sayuran ini juga enak! Aku coba yaaaa
Kura-kura :
Eeiiitttssss….tunggu dulu….
Kera :
Hahahaaa… aku cuma bercanda.
Kura-kura :
Hei, itu si Serigala. Bawa apa ya dia?
Kera :
Ayo kita tanya….. Hai, Serigala, selamat pagi!
Kura-kura :
Apakah kamu sudah menyiapkan persembahan untuk hari ini?
Serigala :
Tentu saja! Aku bawa susu asam yang lezaaaat! Apakah kalian sudah siap?
Kura&kera :
Sudah dooong!!
Serigala :
By the way, Si Kelinci mana ya? Oh itu dia… Hai, Kelinci... sini dong!
Kelinci : Hai,
kawan-kawan semua!
Serigala : Dari
mana saja sih kamu? Kita sudah menunggumu sedari tadi looh!
Kelinci : Maaf
kawan-kawan. Aku terlambat. Mari kita bersama-sama duduk di sini dan
merenungkan Ajaran.
Maka mereka bersama-sama duduk dengan tenang menunggu kedatangan
para petapa. Pada saat itu beberapa petapa tiba di hutan itu. Raja Dewa yang
telah menjelma menjadi seorang petapa pun turut datang. Segera saja para petapa
itu dan petapa jelmaan Raja Dewa datang menghampiri para hewan.
Petapa 1 :
Wahai, kawan yang baik, adakah sesuatu yang dapat kami makan?
Kera :
Terimalah persembahanku ini, wahai petapa mulia…(sambil memberikan buah mangga)
Petapa 1 :
Terima kasih wahai Kera yang baik hati!
Petapa 2 :
Wahai, kawan yang baik, adakah sesuatu yang dapat kami makan?
Serigala :
Terimalah persembahanku ini, wahai petapa mulia…(sambil memberikan susu asam)
Petapa 2 : Terima kasih wahai Serigala yang
baik hati!
Petapa 3 :
Wahai, kawan yang baik, adakah sesuatu yang dapat kami makan?
Kura-kura : Terimalah
persembahanku ini, wahai petapa mulia…(sambil memberikan sayuran)
Petapa 3 :
Terima kasih wahai Serigala yang baik hati!
Raja Dewa : Wahai,
kawan yang baik, adakah sesuatu yang dapat kami makan?
Kelinci merasa senang sekali karena mendapat kesempatan yang
ditunggu-tunggu untuk berbuat kebajikan telah datang. Ia segera mengambil kayu
bakar dan panci.
Kelinci :
Mohon nyalakan api dan jeranglah sepanci air ini.
Raja Dewa :
Baiklah… (menyalakan api dan memasak air)
Kelinci : Wahai,
petapa mulia sudilah menerima persembahanku ini. Akan kami sajikan apa yang
belum pernah kami berikan. Aku akan mempersembahkan diriku sendiri. (sambil bersiap-siap
melompat ke dalam panci)
Ketika Kelinci sudah siap melompat ke dalam panci, Raja Dewa
segera menangkapnya dan melindungi nyawanya.
Raja Dewa : Wahai,
Kelinci yang mulia, aku sangat terkesan dengan ketulusan hatimu. Ketahuilah
bahwa aku sebenarnya adalah Raja Dewa yang sengaja menyamar untuk mengujimu. Kami
sangat menghargai jasamu yang rela berkorban untuk makhluk lain yang
membutuhkan.
Perbuatan kalian ini sangat baik. Semoga
jasa-jasa baik kalian akan membawa kalian terlahir kembali di alam yang
berbahagia.
Demikianlah kisah tentang pengorbanan si Kelinci. Meskipun
ia hanya seekor binatang, ia mengutamakan makhluk lain daripada dirinya
sendiri. Semoga kita dapat mengambil masehat dari cerita ini. Marilah selalu
melakukan perbuatan baik dengan tulus dan ikhlas.
Sampai jumpa …….
ijin Share
BalasHapus