Mata Kuliah : Metode
Penelitian (IDIK 4007)
Tutor : Bpk. Ibnu Harris, S. Kom
Nama Mahasiswa : Yenny Lies
NIM :
819 975 249
Semester/kelas : 6 (enam) / C
Registrasi : 2012.2
Judul : Pengaruh Kata-kata Positif terhadap
Pembentukan Karakter Peserta Didik
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Penelitian
Peserta didik,
khususnya pada tingkat dasar, adalah anak-anak yang pada hakikatnya merupakan sosok
manusia “belum selesai” yang senantiasa berkembang dan menyerap informasi serta
ilmu pengetahuan dari lingkungan sekelilingnya. Orang tua, kerabat, guru-guru ,
teman-teman, dan sumber-sumber lain
seperti televisi, internet, radio,
maupun media komunikasi lainnya, banyak berperan dalam mempengaruhi
pembentukan mental dan perilaku anak. Salah satunya adalah penggunaan kata-kata
yang ditujukan atau dapat didengar baik sengaja maupun tidak sengaja oleh anak.
Kata-kata yang akan direkam, ditiru, dan
digunakan ulang, yang kemudian terserap ke dalam alam bawah sadar si anak dan menjadi
“koleksi” perbendaharaan kosakatanya hingga pada gilirannya akan menjadi akar
yang mempengaruhi sikap/perilaku dan membentuk sifat anak bersangkutan.
Dewasa ini,
seperti kita saksikan di sekitar kita beredar begitu banyak penggunaan
kata-kata berkonotasi negatif. Anak-anak dengan mudahnya mengingat untuk
kemudian terpengaruh dan meniru
kata-kata bernada kasar dan ucapan yang mencemooh tersebut. Kebiasaan
yang lambat laun akan tertanam menjadi sebuah karakter, yaitu sikap berkata
kasar dan mencemooh pada orang-orang di sekitarnya.
Apabila
kata-kata kasar dan negatif dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seorang anak,
demikian pula halnya dengan kata-kata baik dan positif akan dapat merubah
pribadi seseorang. Jika kita membiasakan diri berkata-kata baik dan positif
kepada anak-anak, kita pasti mampu mempengaruhi ke-positif-an tersebut terhadap
sikap dan perilaku baik mereka. Atas pertimbangan inilah, penulis memilih judul
Pengaruh Kata-kata Positif terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik.
I.2. Perumusan
Masalah
Penggunaan
kata-kata dan/atau kalimat-kalimat yang positif, seperti: bagus, pintar, baik
sekali, rajin, dan sebagainya, tampak sebagai suatu hal yang sangat sederhana
dan sepele. Namun pada kenyataannya banyak menemui kendala ketika akan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa masalah yang timbul yang dapat
diamati oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.
Pengaruh kuat acara-acara di media massa khususnya televisi
dan perangkat visual lainnya (film VCD, DVD, dll) dalam “memperkaya” kosakata
anak, khususnya ujaran-ujaran bernada negatif dari pemeran ataupun pengisi
acara. Bagaimana cara efektif meminimalisir pengaruh negatif dari media massa
visual seperti TV dan film?
2.
Pemilihan kata oleh orangtua, guru, atau orang dewasa
lainnya ketika menegur atau menasehati anak, seperti: “Jangan nakal!”, “Jangan
bandel!”, “Jangan berisik!”, “Jangan lupa lagi!”; yang sesungguhnya
mempengaruhi pola pikir anak secara negative (yang diingat adalah kata-kata
negatifnya: nakal, bandel, berisik, dan lupa!). Apa yang sebaiknya diucapkan saat
menegur atau menasehati anak agar memberikan pengaruh yang positif?
3.
Pemahaman masyarakat yang masih rendah tentang
pentingnya pengaruh kata-kata positif terhadap perkembangan karakter anak-anak.
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman orang dewasa tentang pentingnya
penggunaan kata-kata positif di sekitar anak-anak?
4.
Persepsi umum yang telah “diwariskan” secara
turun-temurun terhadap sesuatu, misalnya: “Pelajaran matematika memang susah”,
“Nilai jelek untuk mata pelajaran bahasa Inggris sudah biasa”, “Anak
laki-laki kalau bandel memang wajar”, dll. Bagaimana merubah persepsi
dengan menggunakan kata-kata yang lebih positif agar memberikan hasil yang
positif pula?
5.
Pelabelan, khususnya dari orangtua, para guru, atau
orang yang dihormati lainnya terhadap anak/individu tertentu, misalnya, “Kamu
memang nakal sekali ya!”, “Anak ini gak pernah bisa diam!”, “Anak saya memang
lemah dalam mata pelajaran Fisika”, “Masa mengerjakan soal yang mudah seperti
ini saja kamu tidak bisa?”, “Ah, anak saya memang bodoh dari sananya”, “Kamu
pasti dapat nilai jelek kalau ulangan matematika”, dll. Apa kiat-kiat mencegah
pelabelan demi perkembangan karakter anak yang positif?
Dari beberapa temuan masalah di atas, penulis akan
memfokuskan pada dua masalah yang penulis anggap paling krusial untuk
dilaksanakan, yaitu:
1.
Apa yang sebaiknya diucapkan saat menegur atau
menasehati anak agar memberikan pengaruh yang positif?
2.
Apa kiat-kiat mencegah pelabelan demi perkembangan
karakter anak yang positif?
I.3. Tujuan Penelitian
Penulis
mengadakan penelitian tentang pengaruh kata-kata positif dalam meningkatkan
perilaku baik anak dengan tujuan untuk mengetahui:
1.
Kata-kata positif yang sebaiknya diucapkan saat
menegur atau menasehati anak dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
perkembangan karakter anak tersebut
2.
Kiat-kiat yang efektif untuk mencegah pelabelan demi
perkembangan karakter anak yang positif
I.4. Manfaat Penelitian
Penulis berharap
dengan adanya penilitan tentang pengaruh kata-kata positif dalam meningkatkan
perilaku baik anak yang penulis lakukan ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai
pihak, khususnya yang berhubungan langsung dengan anak-anak, yaitu orangtua dan
rekan-rekan guru, agar hasil penelitian dapat diketahui dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari demi kemajuan dan pengembangan sikap dan perilaku positif
anak atau peserta didik yang positif dan menumbuhkan karakter positif dalam
diri anak atau peserta didik tersebut.
baik, saya butuh latihan soal soal uas semester VI, apa ada
BalasHapusbaik, saya butuh latihan soal soal uas semester VI, apa ada
BalasHapus