Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal
dari bahasa Yunani magnítis líthosyang berarti
batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani
pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayahTurki)
di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang
mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap
atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah
magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik
lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet
menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks
magnetik adalah weber.
1 weber/m^2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.
Kata magnet diambil dari Magnesia, nama suatu daerah di Asia
Kecil, suatu tempat ketika orang-orang Yunani (diperkirakan tahun 600 SM)
menemukan sifat dari mineral magnetik (Fe3O4,) yang terdapat dalam batu-batuan
dan mempunyai sifat dapat menarik partikel-partikel besi. Diperkirakan orang
Cina adalah yang pertama kali memanfaatkan batu bermuatan ini sebagai kompas, baik di
darat maupun di laut.
Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran
logam serta telah banyak dimanfaatkan untuk perangkat elektronika seperti bel
listrik, telepon, dan mikrofon.
Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil. Suatu bahan
bersifat magnet jika magnet-magnet kecil (elementer) memiliki arah yang sama
(tersusun teratur Magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam
yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan (tidak
teratur) sehingga efeknya saling meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya
kutub-kutub magnet pada ujung logam.
Setiap magnet memiliki dua kutub magnet, yaitu kutub utara
clan kutub selatan. Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung
magnet kekuatan magnet yang paling besar berada pada kutub-kutub magnet.
Bagaimanakah sifat-sifat magnet? Selain memiliki sifat menarik logam tertentu,
magnet juga memiliki sifat-sifat tertentu bila kutub magnet yang satu
berdekatan dengan kutub magnet yang lain.
Bagian tengah magnet yang terpotong akan membentuk kutub-kutub
magnet yang baru. Kennudian, apa yang akan tejadi jika potongan magnet tadi
dipotong lagi? Ternyata, potongan-potongan magnet tadi akan membentuk
kutub-kutub magnet yang baru. jadi, sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet
kecil yang terletak berderet dari kutub utara menghadap ke arah kutub selatan
magnet dan sebaliknya kutub selatan menghadap ke arah kutub utara magnet.
Magnet-magnet kecil tersebut dinamakan domain atau magnet elementer.
Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah teori magnet yang
disebut teori magnet elementer.
Dalam
teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan
oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer.
Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah
yang cenderung sama dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet
elementernya mempunyai arah acak (sembarang). Pada besi magnet, elementernya
menunjuk arah yang sama. Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya
tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya
terdapat gaya tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat
gaya magnet paling kuat, sedangkan bagian tengahnya lemah.
Pada
besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak atau
sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antarmagnet
elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak
terdapat gaya magnet (sifat magnet).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar