RANGKUMAN MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
IPS atau Ilmu
Pengetahuan Sosial pada hakikatnya adalah sebuah proses pembelajaran ilmu-ilmu
sosial yang menekankan pada segi kepraktisan dalam mempelajari, menelaah dan
mengkaji gajala dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat, serta
melihat system kehidupan manusia di bumi dan tingkah laku sosialnnya dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan utama
dari pembelajaran IPS adalam untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap
tanah air yang terbentuk dari sejarah di masa lalu hingga kehidupannya di masa
kini dan membantu membiasakan diri untuk melihat, menanggapi dan memecahkan
masalah sosial yang terjadi di sekitar.
IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosial) dan IIS (Ilmu-ilmu Sosial) memiliki perbedaan yang mendasar
namun tidak dapat dipisahkan. Proses pembelajaran IPS lebih menekankan pada
segi praktis dalam mempelajari, menelaah dan mengkaji gejala dan masalah
sosial, pada dasarnya perilaku manusia dalam situasi tertentu sementara IIS
lebih berorientasi pada ilmu-ilmu teori tentang penelitian terhadap perilaku
manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Berikut adalah
tabel persamaan dan perbedaan antara IPS dan IIS:
Persamaan
|
Perbedaan
|
|
IPS
|
IIS
|
|
Keduanya memiliki subjek dan objek yang sama
yaitu mempelajari tentang perilaku manusia.
Keduanya memiliki ruang lingkup yang sama yaitu
manusia dan konteks sosialnya.
|
Ø Merupakan
sebuah bidang kajian
Ø Menerapkan
pendekatan multidisiplin atau interdisiplin dengan menggunakan berbagai
bidang keilmuan
Ø Difokuskan
sesuai untuk dunia persekolahan, pendidikan dari tingkat yang rendah
Ø Selain
berisi ilmu-ilmu sosial, penyajiannya juga mempertimbangkan aspek
psikologis-pedagogis
|
Ø Merupakan
sebuah disiplin ilmu
Ø Menerapkan
sistem monodisiplin dari bidang ilmunya masing-masing
Ø Cocok
untuk pendidikan, perguruan tinggi dan masyarakat umum
Ø Berisi
tentang ilmu-ilmu sosial saja
|
IIS merupakan
salah satu sumber pengembangan materi pembelajaran IPS, yang meliputi
sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial termasuk ekonomi dan politik yang
juga secara tidak langsung mempelajari tentang perilaku manusia. Ditambah
dengan sejarah dan geografi yang merupakan faktor pembentuk yang turut
menentukan perilaku dan sifat manusia yang ada pada saat ini, disamping
bidang-bidang lainnya seperti teknologi, komunikasi, transportasi, dan lainnya.
Dalam
mengembangkan materi dasar IPS, kita bisa berangkat dari pengalaman hidup
dengan pendekatan kurikulum terpadu yang mampu menghubungkan berbagai konsep
dari beberapa disiplin ilmu. Materi dapat dihubungkan dengan kehidupan nyata
sehari-hari, melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep
lain yang telah dipelajari. Materi yang dibawakan juga harus sesuai dengan
tingkat perkembangan anak didik. MIsalnya bagi peserta didik tingkat sekolah
dasar, tentunya pengalaman-pengalaman yang diambil mulai dari dirinya sendiri,
keluarga, tetangga, lingkungan sekolah, dan masyarakat setempat. Untuk tingkat
peserta didik yang tinggi seperti mahasiswa maka contoh-contoh kehidupan sosial
dapat digali hingga kehidupan bernegara sampai menjadi bagian dari dunia.
Kegiatan Belajar 2
Konsep-konsep dasar IPS:
- Sejarah
- Geografi
- Ekonomi dan Koperasi
- Sosiologi
- Antropologi
- Politik dan Pemerintahan
- Psikologi Sosial
Dalam proses berpikir yang integratif, semua konsep
dasar di atas sesungguhnya merupakan bagian yang berhubungan erat satu sama
lainnya.
1. Sejarah
Merupakan riwayat, asal-usul; proses, peristiwa, dan waktu
terbentuknya suatu benda, diri atau fenomena. Sejarah dalam IPS membahas
tentang hidup dan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya.
Kunci pengertian sejarah adalah masa lampau yang menjadi fakta yang
dapat ditafsirkan, dianalisis, dan ditelaah secara dinamis maupun
direkonstruksi guna memprediksi kecenderungan kejadian-kejadian di masa
mendatang dan mencegah terulangnya kejadian yang tidak diinginkan.
Konsep-konsep dasar sejarah: waktu, dokumen, alur peristiwa (rententan
peristiwa), kronologi (dinamika peristiwa), peta, tahap-tahap peradaban (misal
tahap penguasaan teknologi maju), ruang, evolusi (peristiwa sejarah yang
berlangsung dalam waktu yang lama), dan revolusi (peristiwa sejarah yang
berlangsung dalam waktu yang cepat).
Pada abad XVIII, Emmanuel Kant, seorang filsafat Jerman menyatakan
bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu
dwitunggal, yang bermakna keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya
karena saling berkaitan erat. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi
waktunya, tidak dapat terpisah dari ruang waktu terjadinya. Sejarah menunjukkan
kapan terjadinya suatu peristiwa dan
geografi menunjukkan di mana peristiwa
tersebut terjadi.
2. Geografi
Secara
harfiah berarti lukisan bumi (geo:
bumi; graphein: tulisan atau
lukisan). Geografi mempelajari sebab-akibat terbentuknya bumi dan menghubungkan
bagian-bagian yang ada dengan ilmu kealaman. Juga bagaimana hal-hal tersebut
mempengaruhi manusia dan dimodifikasi, diubah, dan diadaptasi oleh tindakan
manusia.
Geografi berhubungan erat dengan pengalaman nyata kita setiap hari
termasuk juga fenomena alam dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia.
Persamaan
dan perbedaan fenomena-fenomena yang terjadi dalam geosfer tersebut tidak
terlepas dari hubungan dan interaksi unsur-unsurnya di permukaan bumi. Manusia
termasuk dalam unsur biosfer dan
merupakan faktor dominan terhadap lingkungannya.
Geografi
berkenaan dengan:
1.
Geosfer/permukaan
bumi
2.
Alam
lingkungan, yaitu:
a. atmosfer/lapisan
udara
b. litosfer/lapisan
batuan-kulit bumi
c. hidrosfer
/lapisan air-perairan
d. biosfer/
lapisan kehidupan
3.
Antroposfer/umat
manusia
4.
Persebaran
ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta perbedaannya
5.
Analisis
hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan bumi.
Konsep
dasar geografi di SD: arah (mata angin), jarak, peta perbedaan waktu, sungai,
gunung, dan lainnya.
3. Ekonomi
dan koperasi
Ekonomi
berhubungan dengan Koperasi yang merupakan pendahulu perekonomian di Indonesia.
Ekonomi merupakan tulang punggung penyelengaraan pemerintahan.
Ekonomi
adalah studi tentang cara manusia memanfaatkan sumber daya modal, alam dan
tenaga yang terbatas se-efisien mungkin untuk memenuhi beragam kebutuhan
hidupnya yang seringkali tidak terbatas.
Dasar
demokrasi ekonomi Indonesia tercantum dalam UUD 1945 pasal 33, yang menyatakan
bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan. Koperasi, yang merupakan sebuah
perkumpulan yang bertujuan memperbaiki sosial ekonomi anggotanya dengan cara
saling membantu berdasarkan asas kekeluargaan, adalah sebuah bangunan
perusahaan yang paling cocok dengan sistem perekonomian Indonesia.
Perdagangan
adalah proses dan kegiatan ekonomi sebagai hasil dari sebuah hukum alam
terjadinya kelebihan (surplus –
berlaku sebagai produsen) di suatu kawasan dan kekurangan (minus – selaku konsumen) di kawasan lain sehingga diperlukannya
suatu kegiatan demi pemenuhan kebutuhan. Biasanya juga diikuti proses produksi oleh
pihak produsen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas objek yang
diperdagangkan.
Keuntungan
yang diperoleh sebagai nilai tambah dari kegiatan perdagangan maupun koperasi
ini tidak semata-mata berupa keuntungan material atau keuntungan ekonomi,
tetapi juga wajib memperhatikan keuntungan sosial.
Suatu
kegiatan usaha/ekonomi memerlukan modal
berupa alat produksi, gedung, lahan, keuangan dan, yang terpenting, Sumber Daya
Manusia (SDM) berkualitas dengan mental
wiraswasta (jujur, disiplin, mandiri dan bertanggung jawab).
Sumber
daya alam:
(i)
Non
renewable resources (Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui)
(ii)
Renewable
resources (Sumber daya alam yang dapat diperbaharui)
Pengunaan
Sumber Daya Alam (SDA), terutama yang tidak dapat diperbaharui, harus diutamakan
untuk kepentingan orang banyak yang mendesak dan perlu dilakukan penghematan
denga produktifitas yang maksimal secara efektif dan efisien. Penggunaan yang
tidak terkendali akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem bahkan pemusnahan
dan pada akhirnya mengancam kehidupan manusia secara global.
Alternatif
pemanfaatan SDA melalui IPTEK turut mempercepat habisnya non renewable resources.
Peran
serta guru IPS:
- Membimbing, mengarahkan, membina dan mengembangkan peserta didik untuk bermental wiraswasta
- Menyadarkan peserta didik pentingnya efisiensi dan efektifitas dalam pemanfaatan sumber daya alam demi kelangsungan hidup umat manusia
- Meningkatkan kualitas SDM Indonesia untuk dapat bersaing dengan angkatan kerja dari negara–negara lain
4. Sosiologi
Merupakan
studi ilmiah mengenai hubungan antar manusia atau interaksi sosial antar
individu sesuai dengan peranan dan fungsinya dalam masyarakat. Setiap manusia tidak
dapat hidup terisolasi dan perlu berinteraksi dengan pihak lain dalam konteks
sosial, mulai dari lingkungan keluarga terdekat hingga ke lingkungan yang lebih
luas.
Sifat manusia yang dinamis mendorong perkembangan dan perubahan dalam
interaksi sosial tersebut dan terjadilah proses yang dikonsepkan sebagai
sosialisali dan selanjutnya terjadi kemajuan yang dikonsepkan sebagai
modernisasi.
Konsep-konsep dasar sosiologi:
- Interaksi sosial (hubungan antar manusia dalam konteks sosial sebagai anggota masyarakat): interaksi edukatif, interaksi ekonomi, interaksi budaya, interaksi politik, dll.
Hasil interaksi sosial berbagai pihak biasanya menjadi konsensus sosial atau kesepakatan
sosial.
- Sosialisasi (proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial bagi pembangunan kepribadian seorang individu muda). Proses ini senantiasa dialamai selama kepribadiannya terus berkembang.
- Kelompok sosial (kesatuan antar anggota masyarakat yang memiliki kesamaan, misalnya dalam ikatan pendidikan, kerja, ekonomi, suku bangsa, dll)
- Pelapisan sosial (strata/tingkatan dalam masyarakat, misalnya ekonomi lemah, sedang dan tinggi, dll)
- Proses sosial (perkembangan dalam konteks sosial masyarakat, misal: primitive menjadi modern, dll)
- Perubahan sosial (perubahan yang dialami oleh sebagian besar anggota masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan)
- Mobilisasi sosial (perubahan status perorangan maupun kelompok). Dapat terjadi secara vertikal – dari lapisan atas ke bawah atau sebaliknya, maupun horizontal – pergantian pekerjaan dari nelayan menjadi petani, dll.
- Modernisasi (proses dan perubahan sosial yang mengarah pada kemajuan masyarakat)
- Patologi sosial (penyakit masyarakat dan masalah-masalah sosial). Perlu dikaji secara mendalam untuk mencari alternatif solusinya.
- Konsep-konsep lain yang dapat digali dari kenyataan dan proses kehidupan sehari-hari.
5. Antropologi,
atau antropologi budaya yaitu bidang ilmu sosial yang khusus menelaah manusia
dan kerjanya dalam arti kegiatan pikiran dan pemikiran manusia dengan perilaku
sosial dan kebudayaannya.
Konsep-konsep dasar antropologi:
- Kebudayaan, berasal dari kata buddayah atau buddhi yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan dalam hal ini mencakup bangunan, senjata, mesin, media
komunikasi, perlengkapan seni, dan sebagainya, serta meliputi bahasa, tradisi,
kebiasaan dan kelembagaan yang bersifat universal dan merupakan ciri masyarakat
manusia.
Perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk hidup lain adalah
bahwa manusia memiliki akal budi yang berkembang dan dapat dikembangkan,
sehingga mampu menghasilkan kebudayaan yang beraneka ragam.
- Tradisi, adalah kebiasaan-kebiasaan yang terpola dalam masyarakat dan dikonsepkan secara turun-temurun dan sukar dilepaskan. Pengaruh kemajuan komunikasi dan informasi menyebabkan banyak terjadinya pergeseran dalam fungsi tradisi yang semula bernilai ritual kepercayaan menjadi sekedar silaturahmi atau bahkan hiburan semata.
- Pengetahuan
- Ilmu
- Teknologi
Ketiga
konsep dasar di atas dalam kaitannya tidak dapat dipisahkan karena berhubungan
erat satu sama lain dan dijadikan satu sebagai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi). Ilmu adalah pengetahuan yang telah dipelajari dan pengembangan atas
pengetahuan tersebut menjadi teknologi bagi manusia. IPTEK terkandung pada
setiap lapisan kehidupan manusia, bahkan pada masyarakat yang paling sederhana
sekalipun dengan kualitas yang sangat berbeda. Dengan memahami perbedaan ini,
kita dapat lebih menghargai kehidupan masyarakat manapun.
- Norma, atau ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku di masyarakat baik yang tertulis maupun tidak tertulis, membantu kita menghindarkan diri dari melanggar nilai-nilai perilaku dan kesopanan yang terdapat dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
Pranata merupakan sistem norma
atau aturan-aturan mengenai suatu aktifitas masyarakat yang khusus.
- Lembaga, dimulai dari lembaga terkecil yaitu keluarga, yang memiliki fungsi majemuk sebagai lembaga ekonomi, pendidikan, peradilan, bahkan pemerintahan.
- Seni
- Bahasa, bukan sekedar rangkaian kalimat tetapi lebih bermakna sebagai alat pengungkap perasaan, pikiran dan komunikasi, untuk saling mengerti dalam masyarakat. Contohnya: bahasa anak, bahasa gaul, bahasa bisnis, bahasa isyarat, dan lain-lain.
- Lambang, berlaku sebagai cermin atau menunjukkan identitas seseorang maupun suatu. Misalnya seperti bendera kebangsaan (ciri suatu negara), monumen kepahlawanan (ciri seseorang), tanda pangkat, dll. Termasuk di dalamnya juga bahasa yang merupakan ciri suatu bangsa.
- Banyak hal serta fenomena yang dapat kita gali sendiri
6. Politik
dan pemerintahan
Kehidupan
berpolitik senantiasa berhubungan dengan pemerintahannya. Ilmu politik adalah
ilmu yang mempelajari teori, kiat, praktik kehidupan bernegara yang merupakan
bagian dari hidup bermasyarakat, mempelajari Negara dalam melakukan tugasnya
demi tujuan tertentu, mempelajari kekuasaan sebagai penyelengara dan kekuasaan memerintah
Negara.
Pengertian
pemerintahan dalam hal ini adalah penyelengara, pelaksana kerja operasional
suatu Negara, atau aparat pelaksana Negara.
Sebagai
sebuah NEGARA, Indonesia memiliki kriteria sebagai berikut:
- Wilayah nusantara: 8.117.250 km2 (daratan: 2.027.087 km2, lautan: 6.090.163 km2) dengan 17.656 pulau.
- Penduduk: lebih dari 2oo juta jiwa (sensus tahun 2000) dengan laju pertumbuhan 1,98 % per tahun.
- Pemerintahan: Negara Republik seperti dinyatakan dalan alinea keempat UUD 1945
- Kedaulatan: Rakyat seperti dinyatakan dalan alinea keempat UUD 1945
Berdasarkan
alinea keempat itu juga dapat disimpulkan bahwa pemerintahan Indonesia menganut
sistem demokrasi (bahasa Yunani, demos:
rakyat, kratos:kekuasaan), berarti
kekuasaan di tangan rakyat dengan memberikan wewenang kepada kepala Negara
melalui MPR dan DPR.
UUD
1945 merupakan pokok utama atau induk dari segala peraturan, tata cara,
upacara, pengaturan dan penyelengaraan bernegara serta berpemerintahan, yang
pelaksanaannya terjabar dalam GBHN, peraturan daerah dan seterusnya.
7. Psikologi
sosial
Perilaku manusia dalam konteks sosial ini merupakan objek kajian
psikologi sosial. Interaksi sosial dalam masyarakat pasti menimbulkan reaksi
emosional sebagai fenomena kejiwaan, terdapatnya proses mental manusia sehingga
terjadi peristiwa perilaku antarpersonal, berupa perhatian, minat, harga diri
atau kemauan lainnya.
Dorongan untuk berinteraksi sosial tidak hanya dipengaruhi dari dalam
(faktor kejiwaan) tatapi juga dari luar atau faktor lingkungan. Faktor
lingkungan ini termasuk lingkungan social, yaitu manusia lain di sekitarnya;
lingkungan budaya, yaitu: nilai dan norma peraturan yang berlaku; dan
lingkungan alam, yaitu cuaca, air, ketinggian permukaan laut, dsb.
Faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap kebanggaan, harga diri, sikap
mental, dorongan berprestasi, etos kerja, semangat hidup, serta kesadaran untuk
mencapai keberhasilan dan meningkatkan diri dalam kehidupan sehari-hari.
Perpaduan antara mental psikologi (potensi diri) dan fisik biologis (rangsangan
lingkungan) menjadi kepribadian seserang,
yang terpancar dari perilakunya.
Konsep-konsep dasar psikologi sosial:
- Emosi terhadap objek sosial dan reaksi emosional serta pengendaliannya dipengaruhi oleh faktor internal (potensi) dan eksternal (lingkungan). Kesehatan jasmani dan rohani yang prima merupakan faktor pendorong pengembangan potensi psikologis seseorang. Diperlukan adanya pembinaan psikologis termasuk pembinaan agama untuk mendukung emosi yang terkendali.
- Perhatian dan Minat seseorang terhadap suatu benda, fenomena sosial, interaksi sosial dan lainnya berpengaruh pada perilaku sosial yang bersangkutan termasuk peningkatan dan pengembangan kualitas intelektual SDM tersebut secara optimum.
- Kemauan untuk memperoleh prestasi tinggi atau suatu cita-cita perlu didukung oleh Motivasi untuk mendorong kemauan tersebut.
- Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial tidak hanya berupa kecerdasan afektif tetapi juga kecerdasan kognitif yang tidak mudah diukur.
- Penghayatan yang merupakan sebuah proses kejiwaan dengan perhatian mendalam dan tenang tentang sesuatu untuk mendapatkan kesan. Penghayatan yang mendalam akan meningkatkan Kesadaran kita tentang sesuatu tadi. Misalnya kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, yang tidak cukup hanya dirasakan, dipahami dan dipikirkan, melainkan harus dihayati.
- Harga Diri dan Sikap Mental mencirikan manusia sebagia makhluk hidup yang bermartabat. Mengorbankan harga diri sama dengan menjatuhkan martabat kita sendiri, yang sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.
- Kepribadian adalah pola karakteristik, sikap, kebiasaan yang dimiliki oleh individu, dibina secara mendasar dan secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya di lingkungan sosialnya. Pendidikan sebagai salah satu faktor lingkungan, wajib memberikan pengaruh positif-aktif-kreatif terhadap pembinaan kepribadian tersebut.
- Fenomena kejiwaan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar