Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Selasa, 07 Juli 2015

From the Depth of our Hearts. (Inspirational People)

Life is a stage. Hidup adalah sebuah panggung. Di mana kita semua adalah pemainnya, suka atau tidak suka. Berbagai melodi dan drama harus dimainkan, naik-turun, pasang-surut, silih berganti. Banyak sisi-sisi kehidupan yang terkadang luput dari mata kita namun tersimpan dalam hati kita yang terdalam, menjadi kenangan-kenangan terindah yang mempengaruhi jalan hidup kita. Kisah-kisah yang terpatri dalam sanubari, sering kali tak terungkapkan, betapa kita dalam menjalani hidup senantiasa dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita, bahkan orang-orang yang tampaknya tidak berhubungan langsung dengan hidup kita sehari-hari.  It can be our father, mother, aunts and uncles, friends, anyone.
Tulisan kali ini mengangkat beberapa cerita hati dari para remaja tentang orang-orang terkasih dan orang-orang yang telah menginspirasi sehingga mereka mampu bertumbuh menjadi pribadi-pribadi spesial dan luar biasa. Berikut kisah-kisahnya:

Orang yang  berpengaruh penting dalam kehidupan saya adalah kedua orang tua saya. Karena mereka, saya bisa berdiri tegak di bumi ini. Karena mereka juga, saya bisa menguasai berbagai  ilmu pengetahuan dan keterampilan, termasuk menyanyi. Singkat cerita, suatu hari di masa lalu saat saya duduk di kelas tiga sekolah dasar, diadakan suatu ajang perlombaan menyanyi. Orang tua saya pun menyuruh saya untuk mengikuti ajang tersebut. Awalnya saya menolak karena takut kalah dan kurang percaya diri. Tetapi mereka terus memberikan semangat kepada saya dan akhirnya sayapun bersedia.
Hari perlombaan pun datang, mama sibuk mendandaniku. Saat tiba di tempat perlombaan, hatiku semakin dag dig dug melihat peserta-peserta lain dengan suara yang bagus-bagus. Semangatku hampir turun, tetapi mama dan papa tetap mendukungku agar aku tetap berani dan percaya diri. Ketika tiba giliranku untuk tampil, rasa gugup tetap menemani, sampai akhirnya aku berhasil menyelesaikan lagu yang kubawakan.
Pengumuman pemenang dilakukan pada keesokan hari. Aku setengah tak percaya, ternyata aku memperoleh juara ketiga! Meskipun itu belumlah termasuk kategori maksimal, aku bangga karena telah membuat orang tuaku senang melihat prestasiku. Sejak saat itu aku terus berusaha dan melatih diri. Hingga kini aku telah berhasil menjadi juara dan memperoleh banyak piala khususnya dari bidang tarik suara. 
Terima kasih mama, papa, karena kalian aku menjadi percaya diri dan menjadi seperti ini! (NP/112014)
Beautiful!

Orang-orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan pribadiku adalah kedua orang tuaku. Sejak kecil aku selalu dibimbing dan diajarkan tentang hal-hal yang belum kuketahui oleh mereka. Mereka selalu membimbingku. Ketika aku melakukan kesalahan, mungkin mereka memang menegurku. Tetapi karena teguran dari merekalah aku tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Ayahku adalah sosok yang memotivasiku untuk terus bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin tanpa menyerah. Ayah yang menafkahi keluarga kami, memimpin kami, dan menasehati kami. Beliau adalah seorang yang tegas dan tidak akan segan-segan memarahi kami ketika kami berbuat salah, agar kami menjadi lebih baik. Terkadang sewaktu aku tidak mengerti pelajaran matematika, beliau pasti akan mengajariku. Ayahku adalah yang terbaik.
Ibuku adalah seorang yang sabar, pekerja keras, dan bisa diajak untuk bercanda. Ibulah yang mengurusku sejak kecil tanpa mengeluh. Setiap kali aku pulang dari sekolah, ibu pasti datang menyambut dan menyiapkan makanan. Terkadang kami bercanda bersama dengan karyawan dan tertawa terbahak-bahak. Ibu adalah orang yang paling kusayang.
Meskipun kedua orang tuaku terkadang memarahiku dan menegurku, aku tetap dan selalu menyayangi mereka. (VT/112014)
Mom and Dad are the Best!


Orang-orang yang berpengaruh dalam hidup saya adalah nenek saya, bibi saya, dan sahabat saya. Yang paling berpengaruh adalah nenek saya dan sahabat saya yang selalu memberi semangat. Walaupun  nenek saya cerewet namun beliau selalu mengingatkan saya dalam segala hal terutama dalam hal belajar. Setiap hari saya kena marah jika saya lupa belajar dan banyak bermain. Ketika saya melihat nilai saya yang sangat mengecewakan dan nenek saya dipanggil ke sekolah, saat itu saya merasa sangat tidak enak. Saya pun berusaha lebih keras dan tidak akan mengecewakan mereka.
Sahabat saya selalu menyemangati dan memberikan motivasi bagi saya dalam belajar. Saya akan berusaha lebih baik lagi dan lebih semangat dalam belajar hingga saya lulus sekolah nanti. (RR/112014)
Have faith!
Your struggle will bring victory!


Mamaku, seseorang yang telah membesarkanku. Beliau pergi bekerja pagi hingga sore hari untuk menyekolahkan aku dan adikku. Untung ada papa yang juga mencari nafkah. Dengan sabar dan tabah beliau menghadapi semua rintangan. Walau sakit, beliau tidak akan membiarkan kami kelaparan. Demi kami, beliau rela bangun pagi-tidur malam. Benar-benar patut dihormati. Beliau juga membimbingku di bidang akademik sampai benar-benar bisa, dan juga mendukungku mengembangkan bakat positifku dengan cara apapun. Ibu yang patut dibanggakan.

Papaku, seseorang yang menjadi tulang punggung keluargaku. Beliau mencari nafkah di tempat yang jauh. Seminggu sekali beliau berkunjung. Setiap hari beliau menelepon kami untuk melepaskan rindu. Beliau rela bekerja penuh bahkan lembur hanya untuk membiayai keperluan kami, terutama sekolah. Beliau selalu sabar menghadapi permintaan-permintaan kami dan mengabulkannya. Benar-benar seseorang yang berjasa.
Guru-guruku, mereka rela mengajari kami walau panas maupun hujan. Itu karena kepedulian mereka terhadap murid-muridnya. Sebagai orang tua kedua, mereka juga senang melihat kami berbakat, bahkan mendukung. Walau kadang kesal dan marah-marah, itu semua demi kebaikan kami.
Teman-temanku dan sahabatku yang selalu menemaniku di kala senang dan susah. Walau ada teman yang suka mencemooh, menusuk dari belakang, berkat merekalah aku bisa sampai di sini. Terima kasih untuk teman-teman yang setia padaku. (NG/112014)
Inspiring!
Good, bad, everything shall usher us to a higher ground, as they should!


Orang-orang yang berpengaruh dalam hidup saya.
Kakek (dari mama), karena sewaktu saya bayi hingga umur delapan tahun beliau yang menjaga saya. Waktu itu kakek saya juga menjaga abang dan kedua adik saya. Dulu kami sangat nakal tetapi kakek kami selalu bisa mengatasinya. Selama itu, kakek kamilah yang biasa memasak dan membersihkan rumah. Bila saya teringat kakek, saya pasti ingat bahwa dahulu saya sangat nakal dan menyusahkannya.
Mama. Karena mama yang telah melahirkan saya. Ia merawat saya bahkan sebelum saya lahir. Ia juga yang mengajarkan saya bagaimana susahnya mencari uang. Dulu kami memiliki toko. Saat saya kelas 6, saya selalu pulang berjalan kaki karena letak sekolah dekat dengan rumah. Sampai di rumah, saya beristirahat kemudian membantu mama. Dalam menjaga toko, saya belajar sabar dan rajin. Sekarang toko itu sudah ditutup karena mama pindah ke Jakarta. Sebelum mama pindah, saya sering bertengkar dengan mama karena hal sepele. Setelah mama pindah, saya jadi sadar saya telah menyusahkannya. Setiap kali mama kembali ke Batam, saya selalu mencoba membantu mama.
Papa, yang bekerja susah payah sekali. Dulu beliau sering pulang jam delapan, tetapi setiap malam Jumat beliau bertugas menunggu pasien yang datang tengah malam. Dulu jika papa pulang, saya dan saudara-saudara saya sering berkelahi dan papa yang memisahkan. Kami tidak mengerti betapa lelahnya beliau. Sekarang papa pulang cepat, saya selalu mencoba berbuat baik. Mencoba membuatkan minuman dan membawakan buah kepada papa supaya papa bisa santai.
Guru. Karena di sekolah mereka yang menjadi orang tua kami. Di sekolah kami sering berbuat yang tidak baik, kami selalu berisik. Saat guru menjelaskan pun kami sering tidak memperhatikan. Betapa lelah para guru mendidik kami. Sampai lulus nanti pun jasanya tidak terbalaskan.
Teman-teman, karena teman adalah orang yang selalu ada di dekat kita selain orang tua. Mereka yang biasa membuat kita sedih, marah, senang, khawatir,dan lain-lain. Mereka yang sering mendengarkan cerita kita. Mereka juga yang bermain menemani kita, menghibur saat sedih dan mempertahankan tawa kita. (JH/112014)
Touching!

Orang yang memiliki pengaruh penting dalam hidupku adalah mama. Karena beliau saya jadi bisa belajar, membaca, dan menghargai orang lain. Dulu sewaktu saya masih kecil, saya tidak terlalu suka membaca tetapi mama yang membuat saya jadi senang membaca buku, majalah, pengetahuan, dan lain-lain. Mama juga yang membuat saya berubah menjadi lebih baik. Beliau yang melerai jika saya berkelahi dengan abang dan menasehati saya jika saya berkata lebih baik saya tidak memiliki abang seperti abang saya! Mama saya berkata, jika sungguh terjadi, kami akan menyesal. Abang yang membantu saya jika ada masalah dengan pelajaran yang saya tidak bisa.
Dan ketika saya mulai berkata kasar dan jahat kepada  teman dan saudara, mama pasti selalu menasehati saya bahwa tidak baik membenci teman dan saudara sendiri. Itu bisa berakibat buruk seperti tidak memiliki teman, banyak yang membenci dan memusuhi kita.
Kemudian ketika saya menceritakan cita-cita saya mama, mama sangat mendukung dan menyuruh saya untuk belajar dengan rajin karena menjadi dokter tidaklah mudah melainkan sulit karena harus melewati berbagai tes. Kadang, pada malam hari saya curhat pada mama tentang aktifitas di sekolah, tentang pelajaran, teman-teman, dan guru-guru. Biasanya saya menceritakan kejadian seru yang terjadi di sekolah, misalnya sewaktu ada perlombaan. Saya juga sering menceritakan tentang teman-teman saya karena mereka biasanya sering melakukan hal-hal lucu dan seru walaupun konyol untuk orang lain. Terima kasih mama. Engkau adalah malaikat bagi saya. Semoga mama bisa hidup bahagia dan nyaman.
Orang kedua yang berpengaruh dalam hidup saya adalah Ibu Ana. Dia adalah guru matematika di sekolahku yang sangat baik kepada semua orang termasuk saya. Dulu di sekolah lama saya sangat membenci guru matematika saya karena sangat galak dan menurut saya matematika itu pelajaran yang sangat sulit. Bahkan pernah suatu waktu saya tidak mau masuk sekolah karena ada pelajaran matematika yang sangat kubenci. Saat saya lulus SD, saya pindah sekolah ke SMP lain. Saya bertemu guru matematika di sekolah tersebut. Kemudian perlahan-lahan saya mulai menyukai pelajaran matematika dan cara mengajarnya sangat seru dan tidak membosankan, walaupun terkadang beliau menyebalkan juga karena marah-marah pada kami. (CC/112014)
Look hard!
Angels are anywhere!


Teaching is not a profession, it is a PASSION. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar