Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Sabtu, 18 Agustus 2012

PERSPEKTIF GLOBAL - Semester V/Universitas Terbuka


RINGKASAN MODUL 2 – PERSPEKTIF GLOBAL DILIHAT DARI SUDUT ILMU-ILMU SOSIAL DAN ILMU LAIN YANG TERKAIT

KEGIATAN BELAJAR 2
PERSPEKTIF GLOBAL DAN VISI POLITIK, SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

A.   Perspektif global dari visi politik
Definisi ilmu politik
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan  itu (Roger F. Soltau).

Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain adalah hal yang pokok.

Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:
Jenis hubungan
Jangkauan
Regional
Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan (tetangga), misalnya di kawasan Asia Tenggara
Internasional
Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan dunia
Global
Antarsemuabangsa atau antarsemuanegara di dunia ini
               
      Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan terwujudnya perdamaian dunia.

Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri, berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika (KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung Declaration) dan Gerakan Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).

      Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri Indonesia. Perubahan peta politik membawa dampak luas pada tatanan global di bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri Indonesia.

B.    Perspektif global dari visi sosiologi
Definisi sosiologi
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok- kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain (Frank H. Hankins).

Objek utamanya adalah hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial di mana terjadi interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan berkembang. Mulai dari keluarga, teman sepermainan, tetangga, sekampung, sekota, regional provinsi, sampai ke tingkat global antarbangsa.

Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh tujuan tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi oleh motif ekonomi.
Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi.

Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara langsung (misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line shopping) ini semakin intensif dan meluas menembus batas-batas local, regional, nasional, internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya membawa perubahan sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan manusia yang mengalaminya.  Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi berdampak luas pada tatanan sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara local, regional, bahkan juga global. Contohnya jenis makanan khas setempat yang telah menyebar ke segala tempat bahkan juga di manca negara, seperti misalnya makanan khas Indonesia tempe yang kini terkenal di Jepang. Contoh lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan lokal/tradisional yang kini terkenal di segala penjuru dunia, misalnya pencak silat, gamelan, tari-tarian Bali, dsb.

Kegiatan sehari-hari seperti belajar dan olah raga juga merasakan dampak globalisasi, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan olah raga antarnegara seperti sea games ataupun olimpiade, dsb.

Semua contoh-contoh di atas adalah sebagian bukti bahwa interaksi sosial, hubungan antarmanusia, sudah semakin meluas.

Hal ini tentunya membawa dampak positif (menambah pengalaman dan kemampuan, pertukaran nilai, dst) maupun negatif (pergaulan bebas, pemakaian obat-obat terlarang, sadisme,dst) bagi kehidupan sosial di negara yang mengalaminya. Dampak positif yang ada patut disyukuri dan dijadikan sesuatu yang bermakna. Dari peristiwa dan interaksi sosial yang ada, menyadarkan manusia agar menghargai satu sama lain karena manusia sama harkat dan derajatnya di sisi Tuhan YME. Sedangkan dampak negatif yang ada wajib diwaspadai oleh semua pihak. Harus menjadi perhatian dan kepedulian kita bahwa ada kelompok manusia yang bertujuan komersial dan barangkali juga bertujuan politik yang secara sengaja melakukan penetrasi budaya untuk meracuni dengan tujuan menghancurkan generasi muda bangsa tersebut. Kita harus secara aktif mencari alternatif pemecahannya.


C.    Perspektif global dari visi antropologi
Definisi antropologi
Antropologi, khususnya Antropologi Budaya merupakan studi tentang manusia dengan kebudayaannya (Koentjaraningrat (1990: 1112)).

Antropologi adalah studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran manusia (F.A. Hoebel).

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global terarah pada keberadaan dan perkembangan  budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.

Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Perkembangan serta kemajuan yang ada di sekitar kita merupakan hasil pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.

IPTEK yang terus berkembang merupakan produk akal pikiran manusia. Manusia harus mengembangkan dan meningkatkan daya pikir yang aktif kritis agar dapat menghindar dari ketergantungan terhadap IPTEK.

Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, berarti mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.

Pendidikan tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Suasana kondusif sangat ditentukan oleh ketentraman, jaminan peraturan, kepemimpinan, dan pemerintahan yang stabil (politik) sehingga tumbuh ketenangan hati dan kesadaran dalam diri.

Kejadian-kejadian global dapat diketahui oleh jutaan manusia di berbagai belahan dunia dalam waktu yang singkat berkat perkembangan IPTEK (radio, TV, internet, dsb). Peristiwa, proses, dan arus global yang demikian merupakan pengetahuan, pengalaman kehidupan sehari-hari, namun kita semua wajib memilah-milah mana yang berdampak positif bagi perkembangan dan peningkatan kualitas SDM generasi muda.

Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka, persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak dapat dicegah apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia.

Untuk itu, ditinjau dari perspektif budaya dan Antropologi, kewaspadaan terhadap dampak negatif harus menjadi kepedulian kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar