Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Selasa, 17 September 2013

PDGK 4301 Evaluasi Pembelajaran di SD: RINGKASAN MODUL 2 – KB 2


KB 2 – MENGEMBANGKAN TES


Dua jenis tes yang paling sering digunakan di sekolah adalah tes objektif dan tes uraian.

Kedua kelompok jenis tes tersebut berikut penjabaran contoh-contohnya dapat dibandingkan seperti terlihat pada rangkuman lampiran 1.

TES OBJEKTIF
Dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah (hafalan/ingatan, pemahaman) maupun proses berpikir tinggi (penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi).

Kelompok tes objektif terdiri dari jenis tes Benar – Salah, menjodohkan, dan pilihan ganda.

Adapun untuk menghasilkan pertanyaan/soal yang baik dalam  membuat tes objektif perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu seperti terlampir dalam lampiran 2.

TES URAIAN
Lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi (analisis, sintesis, dan evaluasi).

Kelompok tes uraian terdiri dari jenis tes uraian terbatas (Restricted Response Question) dan tes uraian terbuka (Open Ended/Extended Response Question).

Tes uraian terbatas menjadi pilihan yang lebih baik untuk digunakan karena:
  1. memperkecil kemungkinan salah tafsir terhadap pertanyaan dan siswa lebih cepat menangkap arah pertanyaan;
  2. sampel materi lebih banyak sehingga validitas isi tes semakin dapat dipertanggungjawabkan;
  3. lebih mudah memeriksa hasil jawaban karena jawaban siswa sudah terarah;
  4. pemberian skor lebih objektif dan konsisten.

Dua cara/metode untuk memeriksa hasil tes uraian, yaitu:
  1. Metode holistik (holistic scoring method), disebut juga metode rating (rating method) atau prosedur global
è Lebih banyak berdasarkan pertimbangkan pemeriksa
è Pemberian skor kurang objektif dibandingkan dengan metode analitik.
è Untuk memeriksa hasil tes uraian terbuka
è Tahapan pelaksanaan metode holistik:
i.     Jawaban siswa diperiksa secara keseluruhan dan dikelompokkan pada kualitas Jawaban A, B, C, D, atau E.
ii.  Jawaban siswa diperiksa ulang untuk meyakinkan telah berada di kelompok yang tepat, atau dipindahkan jika perlu.

  1. Metode analitik (analytic method), disebut juga point method
è Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat
è Untuk memeriksa hasil tes uraian terbatas

Untuk menghasilkan tes uraian yang baik, langkah-langkah yang perlu diperhatikan mencakup:
  1. Cara menulis atau mengkonstruksi tes uraian yang baik;
  2. Membuat pedoman penskoran yang baik.



I.      Cara menulis atau mengkonstruksi tes uraian yang baik.
1.       Tulislah tes berdasarkan perencanaan
2.       Kembangkan butir soal dari suatu kasus
3.       Pertanyaan mengungkapkan pendapat siswa, bukan sekedar menyebutkan fakta, gunakan kata tanya seperti jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkanlah, identifikasikanlah, dsb
4.       Rumuskan pertanyaan dengan tegas dan jelas
5.       Pertimbangkan kemampuan dan kecepatan menulis siswa agar soal dapat dikerjakan dalam satu waktu ujian
6.       Hindari pertanyaan pilihan agar alat ukur kemampuan siswa sama
7.       Tuliskan skor maksimal agar siswa dapat memprediksi hasil skor
8.       Telaah butir soal sebelum digunakan (dilakukan oleh orang yang menguasai materi dan konstruksi tes)

II.    Membuat pedoman penskoran yang baik.
1.       Buat garis besar jawaban terbaik untuk setiap butir soal untuk digunakan sebagai pedoman.
2.       Tulislah alternatif jawaban jika ada.
3.       Tulislah kata kunci, konsep atau butir apa yang harus ada dalah jawaban.
4.       Adakah kata kunci, konsep atau butir yang lebih penting bobotnya dari yang lain?
5.       Berikan skor pada setiap kata kunci, konsep atau butir yang diharapkan.
6.       Dapat diberikan skor lebih tinggi pada kata kunci, konsep atau butir yang dianggap lebih berbobot.
7.       Cantumkah jumlah skor maksimal di sebelah kanan atas pada setiap butir soal.

Untuk meningkatkan reliabilitas hasil penskoran, pemeriksaan hasil tes uraian dapat dilakukan sebagai berikut:
1.    Dilakukan oleh dua orang pemeriksa terpisah yang telah menyamakan persepsi (mendiskusikan kecocokan antara pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai pedoman penskoran).
2.    Pemeriksa melaksanakan uji coba pada sekitar 5 sampel hasil jawaban menggunakan pedoman penskoran yang telah disepakati.
3.    Nama siswa dapat ditutup untuk menghindari hallo effect.
4.    Agar pemberian skor konsisten, periksa jawaban per nomor per siswa.
5.    Lembar jawaban tidak dicoret-coret (skor dibuat di kertas terpisah).
6.    Setelah selesai, kedua pemeriksa menggabungkan hasil skor dan menghitung toleransi selisih skor (10% mapel non-eksakta dan 5% mapel eksakta).
7.    Jika ada selisih yang melebihi batas toleransi, harus diperiksa kembali.

8.    Skor akhir adalah skor rata-rata dari kedua pemeriksa.

1 komentar: