Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Selasa, 17 September 2013

Semester VI - Keterampilan Menulis Modul 3

MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
PERANCANGAN KARANGAN
I. LATAR BELAKANG
Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulisan. Dilihat dari keluasan dan keterinciannya, gagasan dalam karangan memiliki jenjang dan secara berjenjang pula gagasan itu dapat diungkapkan dalam dan dengan berbagai unsur bahasa.
Ada gagasan yang diungkapkan dengan kata. Ada gagasan yang diungkapkan dengan kalimat. Ada pula gagasan yang diungkapkan dengan paragraf. Bahkan gagasan yang lengkap dan final diungkapkan dalam dan dengan karangan yang utuh.

II. MATERI
1.      Penentuan topik karangan
2.      Penentuan tujuan karangan
3.      Penyusunan rancangan karangan
III. PEMBAHASAN
Kegiatan mengarang merupakan kegiatan bertahap. Kegiatan mengarang ada 3 tahapan yaitu tahap kegiatan prapenulisan (prewriting), tahap kegiatan penulisan  (writing), dan tahap kegiatan pascapenulisan (post-writing).
Dalam penulisan karangan mengikuti alur, proses yang berurutan sehingga kualitas karangan dan arah penulisan karangan jelas.


Perancangan karangan mencakup:
A. Penentuan Topik Karangan
Topik karangan yaitu hal pokok yang dituliskan atau diungkapkan dalam karangan. Sedangkan tema karangan adalah gagasan dasar yang mendasari sebuah karangan. Tema itu sendiri adalah gagasan sentral yang menjiwai seluruh isi karangan
Sebuah karangan yang berisi topik yang baik akan memenuhi  asas-asas yaitu :
a.      Kemanfaatan
Yaitu topik karangan dapat bermanfaat atau tidak bagi pembaca.
b.      Kemenarikan
Yaitu topik dan judul  yang akan ditulis dipilih sesuai kondisi masa kini sesuai perkembangan situasi dan zaman agar pembaca tertarik untuk membaca.
Seperti dikemukakan oleh Keraf ( 1984) tentang cara merumuskan judul karangan yang baik yaitu:
-          Judul karangan harus bertalian dengan dan mencerminkan isi karangan.
-          Judul karangan merumuskan sedemikian rupa sehingga dapat merangsang keinginan pembaca untuk memahami isi karangan.
-          Judul karangan disajikan secara singkat dalam bentuk frasa.
c.       Fisibilitas
Fisibilitas adalah kelayakan dapat dikerjakan .bahwa topik dapat dikerjakan menjadi karangan dengan topik yang dipilih topik yang fleksibel (yang dapat diuraikan menjadi karangan).
Adapun kriteria -kriteria  dalam memilih topik adalah
-          Topik yang dipilih betul-betul dikenal dan diketahui
-          Topik yang fisibel adalah topik yang cakupannya layak dalam pengertian tidak terlalu luas, cukup ruang lingkupnya dan batas-batas cakupannya jelas.

B. Penentuan Tujuan Penulisan
 Tujuan penulisan adalah tujuan yang ingin dicapai penulis agar pembaca tahu tentang hal yang diberitakan, menjadikan pembaca beropini, menjadikan pembaca mengerti serta menghayati nilai-nilai yang ada pada karangan.

C. Penyusunan Rancangan Karangan
Penyusunan rancangan karangan adalah langkah kegiatan prapenulisan setelah penentuan topik. Sebelum penyusunan karangan perlu diketahui terlebih dahulu tentang kerangka karangan.
Kerangka karangan  (outline) kerangka tulisan yang menggambarkan bagian bagian atau butiran isi karangan dalam tataan yang sistematis. Dalam kerangka karangan dibedakan dua kategori yaitu kerangka topik dan kerangka kalimat.
Kerangka topik yaitu setiap bagian karangan diungkapkan dengan kata atau frasa sedangkan kerangka kalimat yaitu bagian karangan yang diungkapkan dengan kalimat. Dalam kerangka karangan nampak butir-butir isi karangan yang menggambarkan :
1.      Sub-sub topik, karangan baik dari segi jumlah dan jenisnya
2.      Urutan sub-sub topik isi karangan
3.      Hubungan antar sub topik dalam karangan: hubungan logis atau kronologis, dan hubungan setara atau hubungan bertingkat.
Manfaat kerangka karangan bagi penulis juga sangat bermanfaat yaitu memberikan arah yang jelas, menghindari kerja ulang memungkinkan masuknya materi baru dan membuat kerja penulis menjadi fleksibel.


IV. KESIMPULAN
Dalam perancangan karangan dilakukan tiga kegiatan yang berurutan, yakni penentuan topik penentuan tujuan, dan penyusunan rancangan karangan. Topik karangan dipilih berdasarkan asas kemenarikan, asas kemanfaatan dan asas fisibilitas. Tujuan dapat dipolakan atas tujuan yang berdasarkan kategori wacana dan tujuan yang berdasarkan topik karangan. Tujuan yang khas berdasarkan topik wacana.
Target penyusun rancangan adalah kerangka karangan, yakni kerangka tulis yang menggambarkan bagian bagian karangan dalam tatanan yang sistematis. Kerangka karangan yang demikian itu menggambarkan organisasi isi karangan. Kerangka karangan memberikan arah yang jelas dan memudahkan pengarangan dalam mewujudkan karangannya. Dilihat dari bentuk rumusnya, kerangka karangan ada dua yaitu kerangka topik dan kerangka kalimat.










Kegiatan belajar 2
PENGEMBANGAN PARAGRAF
I. LATAR BELAKANG
Satuan bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dalam bentuk untaian kalimat disebut paragraf atau alinea. Paragraf juga sering disebut juga sebagai untaian kalimat yang berisi sebuah gagasan dalam karangan.
Menyusun paragraf pada hakikatnya adalah menyusun sejumlah kalimat dalam rangka menghubungkan sejumlah gagasan. Dengan demikian dalam menyusun paragraf perlu mempelajari pokok-pokok bahasan tentang paragraf.
II. MATERI
A.      Persyaratan dan jenis-jenis paragraf
B.      Jenis-jenis paragraf
C.      Pengembangan paragraf
III. PEMBAHASAN
A.     Persyaratan dan jenis-jenis paragraf
Paragraf adalah untaian kalimat bagian karangan yang berisi gagasan
 atau gagasan dasar yang diungkapkan dalam kalimat topik dan sejumlah gagasan pengembang yang diungkapkan dalam kalimat kalimat pengembang.
Adapun persyaratan untuk membentuk paragraf adalah
a.      Persyaratan kesatuan
Paragraf adalah satu kesatuan atau keutuhan pikiran yang lebih luas daripada kalimat.setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan satu atau sejumlah gagasan pengembang. Kesatuan paragraf akan terwujud jika terpenuhi dua hal yaitu:
-          Paragraf mengandung sebuah kalimat topik yang berarti hanya berisi sebuah gagasan dasar.
-          Paragraf berisi kalimat atau sejumlah kalimat pengembang.
b.      Persyaratan pengembangan
Kegagalan penulis dalam menyusun paragraf adalah tidak adanya kalimat topik dan kalimat pengembang. Kemungkinan kegagalan paragraph yaitu:
-          Paragraf itu sebenarnya paragraf semu karena isinya merupakan gagasan pengembang, sebagai bagian dari paragraf lain tetapi karena dituliskan mengikuti cara penulisan paragraph seolah-olah menjadi paragraf
c.       Paragraf itu berisi gagasan dasar yang belum dijabarkan ke dalam gagasan pengembang sehingga tidak dilengkapi dalam kalimat topik.
Persyaratan kepaduan dan koherensi
Kesatuan memiliki arti ketunggalan isi gagasan yang dijamin oleh adanya satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang.
d.      Persyaratan kekompakan dan kohesi
Persyaratan kepaduan dinyatakan oleh adanya hubungan antargagasan yang serasi.persyaratan kekompakan mengatur hubungan antar kalimat yang diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf.
B.      Jenis jenis paragraf
Paragraf ada 3 jenis yaitu
a.      Paragraf deduktif
Adalah paragraf yang gagasan dasar dikemukakan lebih dulu dan gagasan gagasan pengembang isi paragraf dikemukakan kemudian.
b.      Paragraf induktif
Adalah paragraf yang memiliki kalimat topik pada bagian akhir paragraf,infosmasi dalam paragraf diawali dengan gagasan gagasan pengembang dan diakhiri dengan gagasan dasar.
c.       Paragraf kombinasi deduktif dan induktif
Adalah paragraf yang memiliki kalimat topik pada bagian awal paragraf dan kalimat pengembang setelah kalimat topik.
Selain ketiga paragraf tersebut masih ada jenis paragraf yang tidak memiliki kalimat topik dan pengembang, kalimat yang terdapat dalam paragraf merupakan kalimat topik, paragraf yang demikian disebut paragraf deskriptif.
Paragraf deskriptif lazim digunakan untuk mendeskripsikan suatu latar cerita.
C.      Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah pengembangan kalimat topik kedalam kalimat kalimat pengembang .
Pengembangan paragraf membutuhkan prasyarat, yakni pengembangan gagasan dasar ke dalam gagasan pengembang atau sejumlah gagasan pengembang. Berdasarkan subtansi isi, gagasan dapat dipilah atas kategori kategori berikut:
a.      Fakta
b.      Contoh
c.       Definisi
d.      Ilustrasi
e.      Penjelasan atau eksplanasi
f.        Rincian spesifik, analogi, sebab dan/akibat, atau kombinasi di antara gagasan pengembang .
Pengembangan gagasan ada dua yaitu internal dan eksternal, pengembang internal yaitu pengembangan paragraf yang terjadi di dalam satu paragraf dalam bentuk pengembangan gagasan dasar ke dalam
gagasan pengembang dilanjutkan pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat kalimat pengembang, sedangkan pengembangan secara eksternal adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.
Pengembangan secara eksternal, dua paragraf atau lebih  memiliki hubungan kedudukan yakni hubungan setara dan hubungan bertingkat.
Perlu diingat bahwa dua paragraf dalam untaian paragraf memiliki hubungan kedudukan setara,dan paragraf dibuat sebagai bagian dari karangan yang tak terpisahkan dari bagian karangan yang lain.

IV. KESIMPULAN
            Paragraf adalah untaian kalimat karangan yang berisi gagasan atau gagasan dasar yang diungkapkan dalam topik dan sejumlah gagasan pengembang yang diungkapkan dalam kalimat kalimat pengembang.
            Persyaratan membentuk paragraph ada empat yaitu, persyaratan kesatuan, persyaratan pengembang, persyaratan kepaduan, dan persyaratan kekompakan.
            Pengembang paragraf adalah pengembangan gagasan dasar ke dalam gagasan – gagasan pengembang.










Kegiatan Belajar 3
Penyusunan Karangan

I. LATAR BELAKANG
Penyusunan karangan diperlukan sebagai tahapan dalam mewujudkan sebuah karangan. Dua kemampuan yang harus dimiliki dalam menyusun sebuah karangan adalah (1) kemampuan menyusun draf karangan yang utuh; dan (2) kemampuan mengedit karangan. Dua kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin membuat karangan yang baik.
II. materi
A.      Penulisan draf karangan / menyusun draf karangan utuh
B.      Perbaikan draf karangan
C.      Ejaan dan tanda baca
III. PEMBAHASAN
A.        PENULISAN DRAF KARANGAN/MENYUSUN DRAF KARANGAN UTUH
Penulisan draf, atau aktifitas menyusun karangan secara utuh, dimulai dengan menata butir-butir gagasan secara herarkis dan sistematis.
Menata butir-butir gagasan secara herarkis yaitu menempatkan sifat hubungan antar komponen tulisan. Sedangkan menata butir-butir gagasan sistematis untuk mewujudkan keteraturan hubungan antar komponen.

Rangkaian langkah penulisan draf karangan menurut Brown (1978:144):
1.      Membaca semua kartu catatan;
2.      Mempertimbangkan semua materi yang sudah dipersiapkan;
3.      Memperhatikan kerangka tulisan;
4.      Mengelompokkan bahan-bahan tulisan berdasarkan topic dan menempatkan kelompok-kelompok bahan tulisan itu ke dalam kerangka tulisan;
5.      Menuliskan draf kasar tulisan.

Selain bersifat verbal, yaitu berupa pengungkapan menggunakan kata, frase, kalimat dan untaian kalimat,  pengungkapan suatu gagasan dapat juga dilakukan dengan cara lain yang bersifat visual yaitu berwujud tampilan visual seperti tabel, diagram, figurasi, organigram dan poligam.

Pertimbangan penggunaan tampilan visual dalam karangan:
1.      Berfungsi sebagai materi suplemen
2.      Menjadi bagian integral teks (sebagai rujukan)
3.      Tidak mengganggu tampilan verbal

Pengungkapan gagasan dalam karangan harus harus memperhatikan kejelasan komunikasi yaitu harus runtut, lancar, hemat, dan tepat sehingga hasil karangan akan lebih maksimal.

Beberapa hal yang kurang baik dalam proses penulisan draf karangan:
·           Pertama, penulisan draf karangan tidak berdasarkan kerangka yang seharusnya sudah dibuat sebelumnya sehingga memungkinkan terjadi kesalahan-kesalahan
·           Kedua, sifat malas untuk memulai menulis sebuah draf karangan, ketidakjelasan apa yang akan dituliskan baik secara global maupun parsial
·           Ketiga, enggan dan kurang cermat dalam mengumpulkan dan menata bahan-bahan tulisan ini yang yang akan menyulitkan kita dalam menyusun draf karangan.



B.      PERBAIKAN DRAF KARANGAN
Perbaikan draf karangan atau merevisi karangan dilakukan setelah penulisan draf karangan. Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah aspek isi, aspek bahasa, aspek ejaan dan tanda baca dan aspek teknis.

Aspek isi, menyangkut gagasan yang akan dituangkan dalam karangan. Panduan dengan pertanyaan “Apakah isi karangan sudah …:
1.        sistematis secara logis maupun kronologis?”
2.        … lengkap dalam arti gagasan yang terungkap sudah memenuhi kebutuhan?”
3.        … akurat?”
4.        … memadai di ukur dari kebutuhan informasi yang diperlukan pembacanya?”

Aspek bahasa, panduan:
1.        Apakah ragam bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan ragam yang dibutuhkan dalam karangan?
2.        Apakah kata-kata yang digunakan sudah tepat?
3.        Apakah kalimat yang digunakan sudah efektif?

Aspek ejaan dan tanda baca, untuk memperbaiki ejaan dan tanda baca, pertanyaan berikut bisa dijadikan panduan:
1.        Apakah ejaan sudah sempurna dalam ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan?
2.        Apakah tanda baca yang di gunakan sudah sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan?
Aspek yang sangat perlu diperbaiki yaitu aspek teknik penulisan yang menyangkut teknik penggunaan margin (kiri, kanan, atas, bawah), teknik penomoran, teknik penulisan pustaka, teknik pengutipan, dan teknik tampilan visual seperti tabel, organigram, diagram, gambar, dan denah.

C.      EJAAN DAN TANDA BACA
Dalam penulisan draf karangan harus memperhatikan ketentuan ejaan dan tanda baca dan juga harus menerapkan ketentuan pembentukan istilah yang sesuai pada Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Contoh kesalahan umum:
Penulisan Huruf
Salah

Benar
A.N. Rektor
Saijah Dan Adinda
Pada Bulan Maret
Bahasa Jawa
ke-Inggris-Inggris-an
pertanggung-jawaban
diputar-balikkan
a.n. Rektor
Saijah dan Adinda
pada bulan Maret
bahasa jawa
keinggris-inggrisan
pertanggungjawaban
diputarbalikkan
Penulisan Kata Unsur Terikat Salah

Benar
pasca panen
antar kota
inter disiplin
pascapanen
antarkota
interdisiplin
Penulisan Singkatan dan Akronim Salah

Benar
P.T. (Perseroan Terbatas)
A.P.B.N.
R.T dan R.W
Unnes (Universitas Negeri Semarang)
KaDin (Kepala Dinas)
PT
APBN
RT dan RW
Unnes
Kadin
Penulisan Tanda Baca
Salah

Benar
·      Semua orang sudah tahu, bahwa…
·      orang miskin tidak mampu
·      Mas. Duduklah!
·      Siapakah teman Anda!
·      uang rupiah ( Rp. )
·      nilai rata – rata
·      ada dua alasan yakni: waktu dan…
·      Rp. 5000,-
·      Babak pertama selesai. Babak ke dua …
·     Semua orang sudah tahu bahwa…
·     orang miskin/tidak mampu
·     Mas! Duduklah!
·     Siapakah teman Anda?
·     uang rupiah (Rp)
·     nilai rata-rata
·     ada dua alasan yakni waktu dan…
·     Rp5000,00
·     Babak pertama selesai. Babak kedua …

                                                                                                       
IV. KESIMPULAN
Penulisan karangan mencakup dua tahapan kegiatan yakni tahap penulisan draf dan tahap penyuntingan draf. Tahap penulisan draf awal dilakukan berdasarkan kerangka karangan dan berciri masih kasar, kaku, dan mengandung kesalahan (belum sempurna).
Pada tahap penyuntingan, yang dilakukan adalah memeriksa draf awal yang sudah dihasilkan. Aspek-aspek yang diperiksa adalah aspek isi, bahasa, ejaan dan tanda baca, serta teknik penulisan.

V. DAFTAR PUSTAKA
Buku materi pokok Ketrampilan Dasar menulis karangan “MOHAMMAD   YUNUS dan  SUPARNO “,  penerbit “Universitas Terbuka “


Tidak ada komentar:

Posting Komentar