Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Selasa, 02 Juni 2015

Panduan Untuk Menjawab Soal TAP

Indikator Soal TAP
Buku Panduan TAP FKIP UT menyebutkan ada 3 (tiga) kompetensi yang diuji meliputi:

Kemampuan mengidentifikasi kelebihan atau kelemahan suatu peristiwa pembelajaran eksak dan non eksak di SD.
Kemampuan menganalisis kelebihan dan kelemahan pembelajaran eksak dan non eksak di SD
Kemampuan mengembangkan alternatif pemecahan masalah pembelajaran eksak dan non eksak di SD beserta alasannya dalam rangka perbaikan kelemahan atu peningkatan kualitas pembelajaran yang disajikan dalam kasus/permasalahan pembelajaran berdasarkan penelitian tindakan kelas.
Aspek-aspek yang harus dikuasi mahasiswa meliputi: a) aspek materi pelajaran, b). Pendekatan/metode/teknik pembelajaran, c). Penggunaan media pembelajaran, d). Pengelolaan kelas, e). Ketrampilan dasar mengajar dan f). Pelaksanaan evaluasi


1. Penguasaan Bidang Ilmu
Kuasai materi SD untuk 5 mapel (IPA, IPS, BI, Mat, PKn) mulai dari kelas 3 sampai kelas 6.

2. Pemahaman Peserta Didik
Pahami siapa yang menjadi audience, pahami psikologi belajar untuk siswa SD.

3. Pembelajaran yang mendidik.
Anda harus menguasai kompetensi yang harus dimilik guru, kuasai 8 kompetensi mengajar:
4. Pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.
Ciri guru profesional:
a. Memahami materi dengan baik
b. Mampu mengajarkan dengan baik
c. Mampu menilai kinerja sendiri diantaranya melalui PTK

Langkah-langkah PTK untuk menyelesaikan kasus pembelajaran:
1. Identifikasi masalah
2. Analisis masalah
3. Alternatif pemecahan masalah
4. Rumusan masalah
5. Tujuan perbaikan pembelajaran
6. Rencana Perbaikan Pembelajaran:
- Kegiatan awal
- Kegiatan inti, dan
- Kegiatan akhir
7. Alasan mengapa anda memilih alternatif pembelajaran seperti itu (didukung teoritik)

PENGUASAAN BIDANG ILMU
Berdasarkan rumusan masalah, dalam rancangan pembelajaran ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perbaikan pembelajaran di SD yaitu:

a.       Langkah perbaikan pembelajaran harus sistematis.
Menurut Gagne dan briggs, skenario perbaikan pembelajaran, harus sistematis

-     kegiatan awal
 melakukan apersepsi
membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
-          kegiatan inti
 menyampaikan tujuan pembelajaran khusus kepada siswa
mengingatkan dan sedikit mengulas kompetensi prasyarat (Pre requsite material)
menyampaikan alternatif pembelajaran yang akan di tempuh siswa.
membahas materi pembelajaran atau menyampaikan materi pembelajaran
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi.
melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi pelajaran
memberikan penguatan terhadap respon siswa yang positif
-          kegiatan akhir
 melaksanakan umpan balik
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah di sampaikan
melaksanakan penilaian hasil/evaluasi
melaksanakan tindak lanjut pembelajaran
mengemukakan tentang topik yang akan di bahas pada waktu yang akan datang
menutup kegiatan pembelajaran

b.      Model pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik siswa SD
Menurut Robert J. Havighurt, anak usai SD memeiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang belajar, dan bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan atau melaksanakan atau meragakan sesuatu secara langsung. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan, anak berpindah atau bergerak, anak belajar atau bekerja dalam kelompok, dan anak terlibat langsung dalam pembelajaran dan penemuan informasi.

c.       Model pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan kognitif siswa SD
Menurut Jean Piaget, anak usia SD (7-11 tahun) berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Pada tahap ini yang dipikrikan oleh anak hanya terbatas benda-benda konkret (yang dapat dilihat dan diraba). Benda yang tidak tampak pada kenyataan masih aulit dipikirkan oleh anak-anak

Kata Kohlberg dan Giligan, “yang paling utama penyebab terjadinya kesulitan belajar pada anak SD, karena adanya upaya mengajarkan materi abstrak kepada anak-anak yang berada pada masa operasional konkret.”

Kedua pendapat di atas memberikan rambu-rambu (guidelines) bahwa guru harus mampu mengeksploitasi sumber daya dan sumber belajar yang ada untuk di jadiakn sumber dan media pembelajaran, karena pada anak usia ini, materi pembelajaran akan mudah dipahaminya jika disajikan dengan menggunakan objek-objek konkret (dapat dilihat dan diraba), dan anak terlibat langsung di dalam pembelajaran serta penemuan informasi.

d.      Model pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik ilmu dan teori belajar
Mata Pelajaran IPA
Menurut Carin Arthur, IPA (sains) itu terdiri dari tiga komponen, yaitu produk IPA (konsep,prinsip,teori,hukum), proses IPA (merupakan seperngkat ketrampilan yang di gunakan para ilmuwan untuk menemukan produk IPA), dan sikap ilmiah, yaitu sikap yang harus dimiliki seorang ilmuwan (jujur, terbuka, tidak mudah putus asa, ulet, dan yang lainnya).

Implementasi dalam pembelajaran, guru jangan hanya membelajarkan materi ke-IPA-an, tetapi juga harus mampu mengajak siswa berproses, siswa belajar seperti halnya para ahli belajar dan bekerja dalam menemukan produk IPA tersebut.

Pendekatan andalan untuk pembelajaran IPA adalah pendekatan ketrampilan proses dengan metode : inkuiri, discoveri, demonstrasi, eksperimen.pemecahan, masalah, dll

Mata Pelajaran Matematika
Menurut Zolton P. Dienes, matematika pada dasarnya merupakan studi tentang pemisahan-pemisahan hubungan antara struktur-struktur dan mengategorikan hubungan diantara struktur-struktur. Karena itu dalam proses pembelajaran di SD harus disajikan dalam bentuk yang konkret. Ini mengandung arti, konsep, hukum, teorema akan mudah dipahami dengan baik, kalau guru ,mampu memanipulasi konsep, hukum atau teorema tersebut melalui suatu benda-benda atau objek-objek nyata

Pendekatan unggulan untuk pembelajaran matematika, adalah pendekatan proses konsep dan pembuktian dengan metode demonstrasi, pemecahan masalah, inkuiri, penugasan, dan yang lainnya. Strategi pembelajaran matematika yang konstruktivistik meliputi: problem solving, problem possing,open-ended problem, mathematical investigation, guided discovery, Constektual learning dan kooperatif learning.

Mata Pelajaran IPS/PKn
Menurut Balen, PKn merupakan bidang studi yang membekali siswa untuk mampu mrngrmbangkan penalaran, di samping aspek nilai dan moral. Peran guru dalam pembelajaran PKn mempunyai hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan ketrampilan. Ketrampilan yang diproses adalah ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, dan ketrampilan praktis.

Ketrampilan berpikir dikembangkan untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses pembelajaran dengan model pengemabangan berpikir kritis. Ketrampilan sosial dan praktis melalui dialog kreatif. Ketiga ketrampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi pembelajaran yang interaktif anatara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, melalui penggunaaan lingkungan sebagai sumber dan media pembelajaran

Pendekatan unggulan untuk pembelajaran PKn, adalah pendekatan lingkungan dengan metode: inkuiri, pemecahan masalah, karya wisata, bermain peran, penugasan, dan yang lainnya.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Menurut Hendri Guntur Tarigan, dalam pembelajaran Bahsa Indonesia, ada empat ketrampilan yang harus dikembangkan yaitu ketrampilan yang harus dikembangkan yaitu ketrampilan membaca, ketrampilan menyimak, ketrampilan menulis dan ketrampilan berbicara. Keempat ketrampilan tersebut harus terintegrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pendekatan unggulan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pendekatan komunikatif, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan whole language, dengan metode: diskusi, inskusi, sosiodrama/bermain peran, tanya jawab, penugasan, latihan, bercerita, pemecahan masalah atau karya wisata.

Penegasan Istilah
Pendekatan/Strategi/Metode
Pengertian Pendekatan menurut Udin Saripudin Winataputra kata pendekatan  berasal dari kata (Bahasa Inggris) “approach” yang artinya penghampiran, jalan, tindakan mendekati. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai jalan yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk menciptakan suasana yang memungkinkan siswa belajar. Pendekatan lebih bersifat konseptual artinya terjadi dalam pikiran guru yang menjadi kerangka untuk melakukan tindakan pembelajaran.

Contoh Pendekatan Pembelajaran:

-          Pendekatan sistem,

-          Pendekatan didaktis,

-          Pendekatan kognitif

-          Pendekatan Ketrampilan Proses

-          Pendekatan Lingkungan

-          Pendekatan Konsep

-          Pendekatan Humanistik

Pengertian Strategi berasal dari kata (Bahasa Inggris) Strategy artinya akal atau siasat. Strategi pembelajaran merupakan urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk mensuasanai siswa dalam mencapai tujuan belajar. Strategi bersifat operasional. Menurut Atwi Suparman (1993) secara pokok terdapat kegiatan yang tercakup dalam strategi umum pembelajaran yaitu: 1). kegiatan pra instruksional, 2). penyajian informasi, 3). partisipasi siswa dan 4). tindak lanjut.

Contoh Strategi Pembelajaran:
-          Strategi deduktif
-          Strategi Induktif

Pengertian  Metode menurut Udin Saripudin Winataputra kata  metode  berasal dari kata (Bahasa Inggris) “Method” yang artinya cara, teknik. Metode pembelajaran diartikan cara yang digunakan oleh guru dan siswa dalam mengolah informasi (fakta,konsep,data) pada proses belajar mengajar yang memungkinkan terjadi langkah tertentu.

Contoh Metode Pembelajaran:

-          Diskusi                                                 – Simulasi

-          Eksperimen                                           – Driill

-          Demonstrasi                                          – Penugasan

-          Karya Wisata                                         – Ceramah

-          Inquiry                                                  –  Discoveri

-          Tanya jawab                                          – Ekpositori

-          Bermain peran                                       – Outdoor activity


Teori-Teori Belajar
Guru  yang profesional dan kompeten mempunyai wawasan landasan yang dipakai dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.    Ada  beberapa teori untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran   :

a). Teori Thorndike
Teori ini disebut sebagai teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik sebabagi selembar kertas putih, penerima pengetahuan secara pasif. Metode yang digunakan menekankan banyak memberi praktik dan driil (drill & practice)

b). Teori Ausubel
Teori ini mengemukakan perlunya pembelajaran bermakna (meaning theory) dalam matematika. Bermakna yang dimaksud dapat berupa struktur matematika untuk memudahkan pemahaman (understanding). Wujud bermakna dapat berupa pernyataan konsep, bagan, diagram, grafik atau peta.
  
c). Teori Jean Piaget
Teori ini mengemukakan bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat yaitu: sensorik motor (0-2 th), pra operasional (2-7th), operasional konkrit (7-11 th) dan formal operasional (lebih 11 th). Teori ini merekomendasikan perlunya mengamati tingkat perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan terutama kemampuan berpikir abstrak.

d).  Teori Vygotsky
Teori ini mengembangkan model konstruktivistik belajar mandiri menjadi belajar kelompok sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan dari beraneka ragam antara lain diskusi,  tanya jawab, kerja kelompok dll.

e).  Teori Jerome Bruner
Teori ini berkaitan dengan perkembangan mental anak, yaitu metak anak berkembang mulai dari sederhana ke yang rumit, mudah ke sulit, mulai nyata ke abstrak. Ada tiga tingkatan dalam mengakomodasikan peserta didik yaitu: enactive, iconic dan symbolic

f).  Teori George Polya
Teori ini menyebutkan bahwa suatu masalah merupakan pertanyaan untuk melatih pikiran melalui kegiatan inkuiri, diskusi dan penalaran.

g).  Teori Van Hiele
Teori ini menyebutkan bahwa eksistensi dari lima tingkatan yang berbeda tentang pemikiran geometri yaitu: visualisasi, analisis, deduktif informal, deduktif, rigor.

h).  Teori Freudental
Teori ini dikenal dengan RME (Realistic Mathematik Education)

i).   Teori  Zahorik
Pengetahuan bukan seperangkat fakta yang harus diterima tetapi sesuatu yang harus dirancang bangn atau direkonstruksi sendiri oleh siswa. Pembelajar akan bermakna jika siswa “mengalami” apa yang dipelajari bukan “mengetahui”.

j).   Teori Gagne
Teori yang menganggap belajar suatu proses sehingga dikenal dengan teori model pemrosesan informasi.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar