Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Sabtu, 29 November 2014

GERAK PADA TUMBUHAN

Terjadi karena proses tumbuh atau rangsangan dari luar yang disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Gerak pada tumbuhan terbagi atas:

  1. Gerak Taksis: gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya rangsang disebut taksis positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi :
(i)    Fototaksis: gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya.
Contoh:
1. Euglena yang dikenai cahaya akan bergerak pindah tempat menuju ke arah datangnya cahaya.
2. Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya.

(ii)   Kemotaksis: gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.
Contoh:
1. Bakteri oksigen yang bergerak ke tempat-tempat yang banyak mengandung oksigen.
2. Spermatozoid pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.

  1. Gerak Nasti: gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu, cahaya, dan kelembaban. Berdasarkan jenis rangsang yang mempengaruhi, gerak nasti dibedakan menjadi:

1) Niktinasti: yaitu gerak tidur daun tanaman disebabkan karena rangsangan suasana yang gelap. Contoh: Leguminosae (kacang-kacangan) yang daunnya melayu menjelang petang.

2) Fotonasti: sumber rangsangannya berupa cahaya, misalnya mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.

3) Seismonasti/tigmonasti: gerak yang dipengaruhi oleh getaran/sentuhan. Contoh: gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat tersentuh. Dalam waktu tertentu daun akan kembali normal. Semakin keras sentuhan maka daun yang menutup bertambah banyak, dan waktu pemulihannya akan semakin lama pula. Arah penutupan daun tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.

4) Termonasti: gerak yang sumber rangsangnya berupa suhu. Misalnya mekarnya bunga tulip pada hari-hari yang hangat pada musim semi.

5) Nasti kompleks: gerak yang sumber rangsangnya lebih dari satu. Contoh gerak ini adalah membuka menutupnya stomata karena pengaruh kadar air, cahaya, suhu, dan zat kimia.

  1. Gerak Tropisme: gerak sebagian organ tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan dari luar dan arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme berasal dari kata Yunani yaitu trope, artinya belokan. Gerak tropisme yang mendekati arah rangsang disebut tropisme positif sedangkan gerak tropisme yang menjauhi rangsang disebut tropisme negatif.
1) Geotropisme/gravitropisme: dipengaruhi oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Charles Darwin adalah orang yang pertama kali mencatat bahwa gerak pertumbuhan akar adalah geotropisme positif karena searah dengan gaya gravitasi bumi. Sedangkan pertumbuhan batang termasuk geotropisme negatif, karena arahnya berlawanan dengan arah gravitasi bumi.

2) Fototropisme atau heliotropisme, terjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya. Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
(i) Fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya. Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya.
(ii) Fototropisme negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datangnya cahaya. Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya.

3) Tigmotropisme: dipengaruhi oleh kontak fisik dengan benda padat. Tumbuhan merambat umumnya tumbuh lurus hingga ujung batangnya menyentuh sesuatu. Kontak itu membuat lengkungan pada tumbuhan. Sel pada bagian yang bersentuhan dengan benda lain perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan bagian yang tidak tersentuh, sehingga pertumbuhannya menjadi melengkung. Contoh: gerak membelit sulur tumbuhan markisa dan mentimun.

4) Kemotropisme: gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia. Contoh: pergerakan akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun.

5) Hidrotropisme: gerak dipengaruhi oleh rangsangan kelembapan atau air. Contoh: Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar