Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Sabtu, 29 November 2014

Fisika: Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthosyang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayahTurki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.


Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.

Kata magnet diambil dari Magnesia, nama suatu daerah di Asia Kecil, suatu tempat ketika orang-orang Yunani (diperkirakan tahun 600 SM) menemukan sifat dari mineral magnetik (Fe3O4,) yang terdapat dalam batu-batuan dan mempunyai sifat dapat menarik partikel-partikel besi. Diperkirakan orang Cina adalah yang pertama kali memanfaatkan batu bermuatan ini sebagai kompas, baik di darat maupun di laut.




Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah banyak dimanfaatkan untuk perangkat elektronika seperti bel listrik, telepon, dan mikrofon.
Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil. Suatu bahan bersifat magnet jika magnet-magnet kecil (elementer) memiliki arah yang sama (tersusun teratur Magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan (tidak teratur) sehingga efeknya saling meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung logam.
Setiap magnet memiliki dua kutub magnet, yaitu kutub utara clan kutub selatan. Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet kekuatan magnet yang paling besar berada pada kutub-kutub magnet. Bagaimanakah sifat-sifat magnet? Selain memiliki sifat menarik logam tertentu, magnet juga memiliki sifat-sifat tertentu bila kutub magnet yang satu berdekatan dengan kutub magnet yang lain.

Bagian tengah magnet yang terpotong akan membentuk kutub-kutub magnet yang baru. Kennudian, apa yang akan tejadi jika potongan magnet tadi dipotong lagi? Ternyata, potongan-potongan magnet tadi akan membentuk kutub-kutub magnet yang baru. jadi, sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang terletak berderet dari kutub utara menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya kutub selatan menghadap ke arah kutub utara magnet. Magnet-magnet kecil tersebut dinamakan domain atau magnet elementer.

Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah teori magnet yang disebut teori magnet elementer.
Dalam teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer. Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung sama dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang). Pada besi magnet, elementernya menunjuk arah yang sama. Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat, sedangkan bagian tengahnya lemah.

Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antarmagnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar