Welcome Note

Dear Visitors,
Welcome to this blog. You may or may not find what you are looking for here. In anycase, feel free to look around and browse the content. This is basically a space for me to share what little that I know from my experience and from 'peeping' into others' blogs. Oh, the wonder of internet! I do hope you can get some 'things' from this blog. Enjoy and have a great life!

Sabtu, 29 November 2014

Cerita Jataka: KEBIJAKSANAAN

Kali ini saya ingin berbagi sebuah cerita Jataka (fabel Buddhis) yang saya persiapkan untuk sebuah drama dan telah dipentaskan di sebuah acara Waisak. Tentunya akan lebih menarik dengan diisi lagu-lagu dan efek suara yang sesuai. Semoga bermanfaat!


Jalan cerita
Acting
Lagu pembuka Jataka


Hai, adik-adik! Kita bertemu kembali dalam cerita Jataka. Hari ini, kita akan menyaksikan sebuah cerita yang sangat menarik, tentang Panna yang artinya Kebijaksanaan. Pernahkah adik-adik dinasihati oleh mama dan papa supaya berhati-hati terhadap orang asing? Tahukan adik-adik mengapa kita harus waspada terhadap orang asing? Mau tahu? Yuk, kita bersama-sama mengikuti cerita jataka ini! Mari kita saksikan ceritanya….


Lagu pembuka cerita + atmosfir suasana hutan di pagi yang cerah

Narator: Suatu pagi yang cerah mentari menyapa dengan penuh senyuman, sungguh menghangatkan pagi itu. Para hewan masih terlelap di tempatnya masing-masing. Kokok ayam jantan memecah suasana pagi itu.

Ayam              : Kukuruyuuukkkk….
Monyet           : Huahhhmmm, segarnya udara pagi ini!                        Heeehhmmm aaahhhh…. (menarik nafas)
Kambing        : Selamat pagi, kawan-kawan.
Monyet, Kelinci, Ayam: Selamat pagi!
Kambing        :           Mbeekkk…bagaimana tidur kalian malam tadi?
Kelinci           : Semalam tidurku nyenyaaak sekali! Sekarang badanku terasa nyaman.
Ayam              : Hei, Rusa. Ayo bangun, matahari sudah            terbit!
Rusa              : Huaaahhh…aku masih mengantuk nih! Biarkan aku tidur sebentaaaar lagi yaaa…!
Kelinci           : Adduuuh, sekarang sudah waktunya untuk beraktifitas! Ayo bangun, banguuun…
Rusa              : Huuh… iya iya……


Narator:
Demikianlah para hewan memulai aktifitas mereka di suatu pagi hari yang cerah di sebuah hutan rimba. Berbagai jenis hewan hidup bersama

Pada masa itu, Bodhisatva terlahir sebagai seekor burung merpati. Bulunya putih bagaikan salju. Dia sangat senang terbang berkeliling di dalam hutan yang lebat. Dia juga senang menolong kawan-kawannya. Setiap melihat sahabat-sahabatnya di hutan yang mengalami kesulitan, dia akan dengan senang hati menolong mereka.
1.     

Merpati: Sungguh bahagianya pagi ini, aku masih bisa terbang dan bermain dengan teman-temanku. Aku berharap semua teman-temanku juga merasakan kebahagiaan yang aku rasakan saat ini. Hey.......teman-teman selamat pagi semuanya,,,,ayo semuanya bangun...mari kita bernyanyi bersama di pagi hari yang indah ini…
Lagu “Sungguh Indah”

Burung merpati masuk panggung dan menunjukkan perhatian/menolong kawan-kawannya:
1.    Mengambilkan buah di pohon
Menggarukkan punggung temannya
Di hutan tersebut juga tinggal seekor raja hutan, si raja singa…


Lagu si raja singa
Hewan-hewan lain berlarian ketakutan dikerjar-kejar sang singa
Narator: Sedang asyik-asyiknya berlari kesana-kemari, tiba-tiba si singa menjerit kesakitan.


Singa               : Arrrrrrgh....arrrrgh..... arrrgh....sakit... aduh....sakit... (singa itu berguling-guling sambil memegangi kakinya menahan sakit) Aduh..kakiku sakit sekali,,,,         



Narator: Singa terduduk kesakitan. Hewan-hewan lain tidak berani mendekat. Mereka hanya melihat dari kejauhan karena khawatir diterkam sang singa.


Singa terus merintih: Hauummm…aduuh, aduuuh …hauummm

Hewan2 mengitip dasri balik pohon/semak
Merpati           : Kasihan… ada apa ya dengan singa? Kenapa   dia merintih-rintih terus. Aku harus                      melihatnya!
Monyet           : Jangan! Kamu bisa diterkamnya!
Kambing        :  Mbbbeee, betul ituuu… Siapa tahu dia pura-   pura!
Gajah             : Tampaknya kasihan sekali. Mungkin dia            betul-betul kena musibah.
Rusa              : Lebih baik tidak usah ke sana! Lagipula dia      khan jahat  sama kita! Biar saja dia kesakitan!   Biar tahu rasa!
Kelinci           : Tapi … kita khan harus saling menolong!
Monyet, Kambing, Rusa dan Gajah: Iya ya…iya…
Ayam              : Kamu betul juga, Kelinci. … jadi apa yang sebaiknya kita lakukan?
Merpati           : Aku akan melihatnya dulu ke sana.
Rusa              : Hati-hati ya, Merpati!
Merpati           : Tenang saja… aku akan berhati-hati sekali.


Narator           : maka merpati pun perlahan-lahan berjalan mendekati tempat di mana sang singa duduk kesakitan. Dengan hati-hati, Merpati pun melihat apa yang terjadi dengan kaki sang singa.                                          



Merpati           : Ada apa, Singa? Mengapa kamu menjerit-jerit kesakitan?
Singa             : Hauummm…aduuh…duuhh… kakiku sakit sekali. Bisakah kamu menolongku, Merpati?
Merpati           :  Coba aku lihat dulu yaaa …oohh..rupanya kakimu terkena duri! Pantas saja kamu kesakitan!
Singa             : Hauuumm…tolong cabutkan duri itu, Merpati, agar aku tidak kesakitan lagi!
Merpati           : Wah, aku mau menolongmu tapi aku juga khawatir kalau-kalau kamu akan menerkamku jika sudah kutolong!
Singa             : Hauuumm… mana mungkin aku menerkammu sedangkan kakiku sedang sakit begini. Adduuhhh…aduuhhh…cepat, Merpati. Tolong cabutkan durinya!
Merpati           : Hehmmm…bagaimana ya?
Singa             : Oh ternyata kamu tidak mau menolongku? Ternyata kamu tidak suka menolong seperti apa yang seringkali kudengar. Ternyata aku salah. Aku sedang kesakitan seperti ini, kamu malah mau meninggalkan aku begitu saja.


Burung merpati ragu-ragu untuk menolong kawannya yang satu ini. Bukannya dia tidak mau membantu, tetapi dia tahu yang dihadapi saat ini adalah seekor singa. Salah satu hewan yang sulit ditebak tingkah lakunya!

Sementara itu, hewan-hewan lain melihat dari kejauhan dengan rasa khawatir terhadap keselamatan Merpati. Mereka memanggil Merpati …(Hewan-hewan melambaik-lambaikan tangan memanggil merpati)
Merpati pun kembali ke tempat kawan-kawannya berada.

Monyet           : Bagaimana Merpati, apa yang sebenarnya terjadi pada Singa?
Kelinci           : Apakah dia benar-benar kesakitan karena terkena sesuatu?
Merpati           : Benar kawan-kawan. Kaki Singa terkena duri. Makanya dia kesakitan.
Rusa              : Oh, begitu rupanya! Kasihan juga ya…
Gajah             : Jadi, apakah kamu akan menolongnya, Merpati?
Merpati           : Ya, aku akan menolongnya.
Ayam              : Waah, bagaimana caranya, Merpati? Kamu harus hati-hati loh. Jangan sampai kamu diterkamnya nanti!
Kambing        : Mbbeee…betul ituuu…
Merpati           : Tenang saja kawan-kawan. Aku ada cara untuk menjaga diriku supaya tetap aman.
Monyet           : Baiklah kalau begitu. Kami menjaga di sini saja ya…


Merpati berjalan kembali ke tempat Singa berada. Ia pun mengambil sepotong ranting dan menghampiri Singa yang masih kesakitan.


Singa             : Hei, Merpati. Cepatlah tolong  aku. Cabut duri ini…aku sudah tidak tahan lagi! Sakitnya.. aduuhhh
Merpati           : Baiklah, Singa. Aku akan segera menolongmu. Namun kamu harus tahan karena rasanya akan saakitt sekali. Jadi untuk menahan rasa sakit tersebut, gigitlah ranting ini.
Singa             : Baiklah…ayo cepat…..berikan rantingnya padaku!


Singa pun menuruti apa yang merpati perintahkan. Dia mengambil dan mengigit kuat-kuat ranting itu demi menahan rasa sakit ketika Merpati mencabut duri di kakinya. Demikianlah, sebatang ranting pun digigit sekuat tenaga dan mulut singa tak lagi bisa terbuka. Merpati merasa cukup aman dan mulai mendekati kaki Singa untuk mencabut durinya.


Merpati           : Bersiaplah, Singa. Aku akan mulai mencabut duri ini! Satu, dua, tiga…
Singa             : Auuummm…. (diikuti suara ranting patah)


Saat duri itu tercabut dari kaki singa, Merpati mendengar gemertak ranting yang patah digigit oleh sang singa. Seketika itu juga Merpati segera terbang menjauh dari jangkauan Singa.



Merpati           : Aku sudah membantumu kawan. Aku akan pergi                 sekarang. Sampai jumpa.
Singa             : Auumm, terima kasih, Merpati.


Hewan yang lain semua bertepuk tangan, mereka turut gembira karena Merpati berhasil menolong Singa dan berhasil menjaga dirinya sendiri pula.

Monyet           : Woww, kamu hebat Merpati! Kamu berhasil menolong Singa!
Rusa              : Dan kamu juga terhindar dari bahaya!
Gajah             : Benar! Tepat sekali tindakan yang dilakukan oleh Merpati. Kita harus tetap bijaksana saat menolong.
Kambing        : Iya, harus pandai menjaga diri dan waspada. Jangan sampai kita sendiri celaka saat menolong orang lain.
Merpati           : Terima kasih atas dukungan kalian, teman-teman. Kita harus terus mengembangkan kebijaksanaan kita agar lebih sempurna. Itu disebut Panna Parami.
Ayam              : Untuk merayakan keberhasilan Merpati, mari kita bernyanyi bersama…


Lagu Sepuluh Parami


Narator: Demikianlah adik-adik, kita harus selalu berhati-hati walaupun saat membantu orang lain agar kita tidak membahayakan keselamatan kita sendiri. Adik-adik juga harus selalu ingat nasihat papa dan mama untuk selalu waspada terhadap orang asing.

Kakak harap kalian menikmati cerita tadi dan dapat mengambil manfaatnya. Sampai jumpa di cerita Jataka berikutnya… Salaamm…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar